Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

IHSG Melemah, Samuel Sekuritas: Ada Sentimen Negatif Lonjakan Kasus Covid-19

IHSG cenderung stagnan di sesi pertama perdagangan hari ini, menutup sesi pertama di level 6.104.

11 Juni 2021 | 13.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG cenderung stagnan di sesi pertama perdagangan hari ini, 11 Juni 2021, dengan berada di level 6.104 saat penutupan. Level itu menunjukkan penurunan 0,05 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.107.

"Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebut dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi bergerak sideways hari ini, karena meskipun ada kenaikan penjualan ritel di Indonesia pada bulan April 2021 mencapai +15,6 persen YoY (kenaikan pertama dalam 17 bulan terakhir), ada pula sentimen negatif dari kekhawatiran investor atas lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia," kata Senior Technical Portofolio Advisor Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Juni 2021.

Sebanyak 244 saham menguat, 240 melemah, dan 166 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,6 triliun.

Di pasar reguler, tercatat net buy investor asing sebesar Rp 287,4 miliar. Sementara itu, di pasar negosiasi juga tercatat net buy asing sebesar Rp 1,96 triliun.

Saham emiten calon bank digital milik BRI, BRI Agroniaga (AGRO) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada perdagangan sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 102 miliar, disusul TLKM (Rp 64,6 miliar) dan BMRI (Rp 63,1 miliar).

Sementara itu, saham Bank BCA (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 40,8 miliar, disusul EXCL (Rp 15,4 miliar), dan MIKA (Rp 14,4 miliar).

Sejumlah saham bank-bank mini kembali melanjutkan tren penguatannya di sesi pertama hari ini, antara lain BKSW (+17,2 persen), BBYB (4,9 persen), dan BBHI (13,1 persen).

Pasca lepas dari suspensi BEI, dua saham MNC Grup (BABP dan BHIT) kompak jatuh ke titik auto reject bawahnya pada awal sesi pertama hari ini, sebelum naik kembali dan menutup sesi pertama di level Rp 402 per saham (-1,96 persen) (BABP) dan Rp 144 per saham (+0,7 persen) (BHIT).

Tren negatif ini juga merembet ke sejumlah saham MNC Grup lainnya, antara lain MNCN (-0,97 persen), KPIG (-3,5 persen) dan BCAP (-3,7 persen).

Adapun saham yang mengisi lima besar top gainer atau menguat paling tinggi di sesi pertama ini, yaitu TRUE (+34,8 persen ke Rp 182 per saham), LABA (+34,5 persen ke Rp 226 per saham), HDFA (+34,4 persen ke Rp 160 per saham), JMAS (+24,7 persen ke Rp 262 per saham), dan FIRE (+24,4 persen ke Rp605 per saham).

Sedangkan lima besar top loser atau melemah paling dalam di sesi pertama hari ini, yaitu LUCY (-7,1 persen ke Rp 52 per saham), BESS (-7 persen ke Rp 372 per saham), PTIS (-6,9 persen ke Rp 270 per saham), ROCK (-6,9 persen ke Rp 540 per saham), dan PUDP (-6,8 persen ke Rp 326 per saham).

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Lanjutkan Kenaikan Hari Ini

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus