Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) harus memiliki gambaran kebijakan ekonomi Indonesia ke depan yang jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti kalau sudah ada pasangan resmi yang ditetapkan KPU, diharapkan mereka langsung membuat tidak hanya sekadar platform, tapi gambaran kebijakan ekonomi ke depan seperti apa," ujar Enny saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.
Enny melanjutkan, capres dan cawapres nantinya akan membentuk minimal kabinet bayangan. Enny berharap kabinet bayangan tersebut dapat menjadi gambaran dan juga referensi bagi masyarakat untuk menilai capres dan cawapres yang nantinya akan dipilih, terutama jika dilihat dari kebijiakan ekonomi yang akan diusung.
"Masing-masing kandidat ini punya kabinet bayangan, menteri keuangan akan ini, menteri ini siapa. Minimal bukan orangnya, tapi figur-figurnya itu yang nanti akan jadi perdebatan untuk masyarakat sehingga jauh lebih konstruktif. Artinya, ketika masyarakat memilih si A dan si B, bukan hanya karena preferensi politik, tapi juga kelihatan dari kabinetnya," kata Enny.
Enny mencontohkan, Prabowo mengusung kabinet kerakyatan. Namun, jika menteri-menteri yang dipilihnya tidak mencerminkan ekonomi kerakyatan itu sendiri, tentu tidak akan tercapai tujuan-tujuan yang dituangkan dalam visi misi capres dan cawapres, dan masyarakat akan mampu menilainya sendiri.
Enny pun sempat menyindir Presiden Joko Widodo yang mengusung Nawa Cita, tapi menteri-menteri di kabinetnya dinilai banyak beraliran neo liberal.
"Ke depan, menurut saya itu menjadi penting bagaimana tidak hanya sekedar program yang secara normatif visi misi segala macam. Kalau sekadar menentukan siapa-siapa, dulu ada koalisi tanpa syarat, tapi kalau isinya orang partai sendiri, bagaimana bisa dibilang itu tanpa syarat," ujar Enny.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto telah mengumumkan diri mereka untuk menjadi calon Presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada Kamis, 9 Agustus 2018. Jokowi akan didampingi oleh Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres), sementara Prabowo Subianto akan didampingi oleh Sandiaga Uno.
ANTARA