Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ini Tender Bebas

16 Maret 2015 | 00.00 WIB

Ini Tender Bebas
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sudah berulang kali dilontarkan desakan terhadap pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd atau Petral. Ketika Presiden Joko Widodo terpilih, urusan itu masuk salah satu agenda yang dia janjikan sebagai bagian dari reformasi tata kelola sektor minyak dan gas. Empat hari setelah dilantik sebagai RI-1, rencana yang sama ditegaskan lagi ketika ia menandatangani perjanjian kerja sama pembelian minyak dengan Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Vicente?di Istana Merdeka.

Dari situ pula genderang perang melawan mafia impor bahan bakar minyak yang banyak menggerus kas negara makin keras ditabuh. Dengan menggandeng Sonangol sebagai kongsi baru, PT Pertamina ditugasi membentuk perusahaan patungan yang nantinya bisa menggeser peran dominan Petral. Janji diskon 15 persen dari Sonangol menambah indah rencana itu.

Kenyataan yang terjadi kemudian tak semulus rancangannya. Perusahaan patungan belum juga terbentuk. Tapi aliran minyak mentah dari Angola sudah lebih dulu sampai ke kilang Pertamina pada awal Februari lalu. Berbeda jauh dengan apa yang direncanakan Presiden, proses impor itu berjalan dalam modus sama belaka dengan yang sudah-sudah, yakni melalui tangan Petral dan sonder diskon.

Dalam dua kesempatan terpisah, pada Februari dan Kamis pekan lalu, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan soal transaksi yang tak mengikuti janji Joko Widodo dan tak sesuai dengan nota kesepahaman. Berikut ini keterangannya kepada Bernadette Christina dan Gustidha Budhiartie dari Tempo.

****

Apakah minyak mentah 950 ribu barel dari Sonangol masuk skema kerja sama dengan Pertamina itu?

Ini masih pembelian lewat Petral. Sonangol jual, Petral ikut tender. Jadi yang berkontrak Petral dengan Sonangol. Tendernya sekitar Oktober 2014, untuk pengiriman enam bulan. Setiap bulan masuk 950 ribu barel.

Benarkah pembelian ini hasil penunjukan langsung dari Pertamina?

Ah, belum. Kalau penunjukan langsung kan seharusnya mendapat diskon dan keuntungan sesuai dengan MOU.

Kerja sama dengan Sonangol kerap dikaitkan dengan peran petinggi partai pengusung Presiden. Apakah ada juga campur tangan mereka dalam impor ini?

Enggak, ini tender bebas. Yang ikut tender bukan cuma Petral. Kami mencari siapa yang punya crude, lalu kami tawar.

Jadi tak ada harga diskon 15 persen seperti yang dijanjikan ketika itu?

Harganya saya tidak tahu, tanya ke Pak Daniel Purba (VP Integrated Supply Chain Pertamina). Tapi kan dulu diskon diberikan kalau skema joint venture. Diskon 15 persen jatuhnya ke joint venture trading, tapi ini belum terbentuk. Kontrak sekarang masih pakai harga tender internasional, jadi masih harga komersial. Tapi masih baguslah.

Ada potensi kerugian karena diskon yang tak jadi diberikan itu?

Lho, beda. Diskon itu kalau kerja sama joint venture terbentuk. Justru karena ada diskon itu kerja sama harus jalan. Tapi joint venture harus daftar ke Badan Koordinasi Penanaman Modal. Nanti kantornya di mana, di Singapura atau Indonesia.

Bagaimana kelanjutan rencana kerja sama dengan Sonangol? Berlanjut atau batal? Apakah MOU Oktober tahun lalu tidak keburu kedaluwarsa?

Saya belum tahu perkembangan terakhir. Bisa lanjut, bisa tidak. Masih bicara terus progresnya. MOU kemarin berlakunya kurang-lebih setahun, jadi masih belum kedaluwarsa. MOU ini ditindaklanjuti oleh Pak Daniel di Integrated Supply Chain. l

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus