Inilah PR yang Belum Tersentuh

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PHK karyawan Ini masalah paling kontroversial. Sampai saat ini, pihak personalia bank-bank BUMN tersebut baru menghitung jumlah karyawan yang akan diberhentikan. Siapa mereka, berapa, dan bagaimana bentuk pensiunnya belum diputuskan. Sumber TEMPO yang dekat dengan kalangan bank pemerintah menghitung, dana yang diperlukan untuk membiayai PHK karyawan keempat bank itu mencapai Rp 10 triliun.

Aturan pensiun Dikenal tiga macam pensiun. Ada pensiun normal, dini, dan tunda. Tampaknya Bank Mandiri akan memakai sistem pensiun tunda. Maksudnya, seorang karyawan baru bisa mencairkan hak-hak pensiunnya pada usia ke-46. Jika seorang karyawan diberhentikan pada usia 32 tahun, baru 12 tahun kemudian ia mendapatkan pensiun. Di Bank Mandiri, jumlah mereka sekitar 70 persen. Dana pensiun juga dipertanyakan. Dari mana sumbernya? Ada yang bilang, mereka akan mendapat pesangon dari hasil penjualan aset-aset yang kini dikelola oleh Dana Pensiun bank-bank yang bersangkutan. Tapi, mengingat tak banyak dari aset itu yang likuid, pencairan ini akan makan waktu. Entah sampai kapan.

Nasib anak perusahaan Ada ratusan perusahaan yang terafiliasi dengan keempat bank BUMN. Mereka semuanya bergerak dalam industri keuangan seperti bank, asuransi, broker asuransi, sekuritas, dan lembaga keuangan nonbank. Hingga saat ini, belum jelas betul bagaimana nasib mereka kelak. Otomatis menjadi anak perusahaan Bank Mandiri atau dijual ke pihak lain.

Nasib perkara hukum Ada ratusan kasus hukum yang masih membelit keempat bank BUMN. Jenisnya beragam, mulai dari kasus utang-piutang hingga gugatan pihak ketiga ke pengadilan niaga. Setelah merger kelak, siapa yang secara hukum mengambil alih kasus itu? Apakah tanggung jawab otomatis dialihkan ke Bank Mandiri? Kurang jelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini