Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

ITDC Membantu Pertanian Terpadu di Kawasan Mandalika

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC kembangkan potensi pertanian masyarakat kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

13 Januari 2023 | 20.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu implementasi fungsi tanggung jawab dosial dan lingkungan perusahaan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), kini melaksanakan Program Integrated Farming System di Dusun Belar, Desa Sukadana, Lombok Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelatihan pengembangan potensi pertanian berbasis integrated farming system atau sistem pertanian terpadu oleh BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika, Lombok, NTB, itu telah berjalan sejak Oktober tahun lalu. Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Tim Pusat Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram.

Pada tanggal 7 Januari lalu, telah diadakan monitoring dan pembinaan dalam hal pengolahan pupuk kandang menjadi pupuk organik, budidaya jamur tiram, dan pembinaan penyambungan bibit anggur. Monitoring dan pembinaan ini diikuti oleh Kelompok Tani Dusun Belar, Ketua Karang Taruna Desa Sukadana, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukadana dan 11 orang mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) yang ditempatkan oleh Tim P3TA Universitas Mataram di Desa Sukadana.

Vice President Corporate Secretary I Putu Mirayana mengatakan, program pemberdayaan masyarakat bagi desa penyangga di The Mandalika ini merupakan salah satu wujud komitmen ITDC sebagai BUMN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pelatihan ini diyakini akan memberi manfaat besar bagi masyarakat desa penyangga untuk dapat bersaing dan meningkatkan perekonomian melalui pengembangan pertanian oleh masyarakat sendiri.

Dalam kegiatan monitoring beberapa waktu lalu, warga Dusun Belar menyampaikan bahwa masyarakat sudah dapat merasakan hasil panen dari budidaya jamur tiram yang dilakukan sekaligus sudah menjual hasil panen tersebut ke wilayah sekitar Desa Sukadana maupun ke area pasar.

Menurut mereka, permintaan untuk jamur tiram pun semakin meningkat. Selain itu, saat monitoring juga terlihat bahwa ada peningkatan minat dari warga Dusun Belar dalam kegiatan budidaya jamur tiram yang ditunjukkan dengan penambahan baglog jamur yang mereka beli sendiri dari hasil penjualan jamur tiram.

Monitoring dan pembinaan bagi warga Dusun Belar, Desa Sukadana akan dilakukan secara berkala dan berlanjut pada tanggal 21 Januari 2023 mendatang, dengan rencana kegiatan yaitu memberikan pelatihan pembuatan baglog (kantong) jamur.

Kelompok warga masyarakat yang menerima pelatihan ini nantinya akan diberikan peralatan dan perlengkapan untuk pembuatan baglog jamur. Dari pelatihan ini diharapkan warga dapat membuat sendiri baglognya dan menjadi lebih mandiri, sehingga tidak perlu membeli baglog jika ingin mengembangkan usaha budidaya jamur tiram mereka.

“Melalui pelatihan Integrated Farming System ini, kami berharap dapat mendorong kemampuan dan kreatifitas masyarakat desa penyangga The Mandalika, sehingga mereka dapat berperan dalam pembangunan dan dapat menggerakkan roda ekonomi di sekitar kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, bahkan NTB. ‘’Kami juga membuka peluang bagi para pihak yang ingin berpartisipasi langsung dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat desa penyangga The Mandalika,” ucap Mirayana.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus