KINI sudah bisa dipastikan. Marubeni dan Nissan
Motor--perusahaan terkemuka Jepang--yang memproduksi mobil merk
Datsun dan Nissan mendapat jodoh baru. "Detailnya saya lupa.
Yang jelas sudah ditunjuk perusahaan baru pengganti Innismo,"
kata Menteri Perindustrian A.R. Soehoed kepada TEMPO Sabtu pekan
lalu seusai melantik para pejabat di lingkungan Departemen
Perindustrian.
Siapa? Agak berpikir sebentar dan seperti mengingat-ingat,
Soehoed kemudian menyebutkan: PT Wahana. Hanya itu dan Soehoed
lalu duduk dengan secangkir minuman di tangannya. Ia seperti
enggan memberi penjelasan panjang lebar.
Sementara itu sebuah sumber mengungkapkan bahwa penjernihan
masalah partner baru Marubeni dan Nissan tersebut sudah
dilakukan minggu lalu oleh Presiden Marubeni Group, Mr.
Matsuciro Ikeda. Pemegang pucuk pimpinan Marubeni itu selain
menemui pejabat teras Departemen Perindustrian, juga bertemu
dengan calon partner barunya. "Malah sudah dirampungkan rencana
dasar kerjasama."
50% Diperebutkan
Sampai Senin minggu lalu perundingan teknis masih dilanjutkan di
kantor partner baru itu di lantai 14 Gedung Patra, Jl. Gatot
Subroto Jakarta. Di sebuah ruangan yang masih baru dicat serba
putih, tiga pria Jepang bertubuh tegap duduk berunding pada
suatu hari dengan tuan rumah: Drs. Soepomo. Soepomo adalah
Pimpinan Pelaksana Harian PT Wahana Wirawan, partner baru
Marubeni dan Nissan Motor itu. Jabatan itu dipegangnya sejak
bulan Agustus lalu. Bertubuh kecil tapi gesit Soepomo kabarnya
dekat dengan Mayjen (Purn) Sukardi, Wakil Ketua FKP di DPR,
tokoh yang banyak berperan dalam penyelesaian sengketa Marubeni
dan Nissan dengan Innismo.
Sengketa antara produsen dan agen tunggal mobil Datsun dan
Nissan itu berlangsung mulai November 1979. PT Innismo dimiliki
bersama oleh Affan bersaudara (saham 60%), ahli waris alm. A.
Wahab Affan pendiri Innismo (30%) dan Saso Sugiarso, menantu
Sujono Humardani (10%). Setelah 11 tahun bekerjasama, PT ini
dianggap pihak Jepang tak dikelola secara baik. Mereka menuntut
Affan bersaudara yang dipimpin M. Thaib Affan mundur dari
manajemen dan mengurangi porsi pemilikan saham mereka dalam
Innismo hingga batas 10% saja. Affan bersaudara menolak. Dan
ketika sengketa berlangsung Marubeni dan Nissan menghentikan
pengiriman komponen terurai (CKD) mobil Datsun dan Nissan ke
Indonesia.
Presiden lewat Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara sempat
turun tangan menyelesaikan pertikaian tersebut. Affan bersaudara
(M. Thaib, Sulaiman, Gunawan dan Usman Affan) pun bersedia
mengurangi porsi pemilikan saham mereka menjadi 10%. Dengan
demikian sisa saham yang 50% harus dipindahtangankan. Saham itu
lalu diperebutkan.
Tak kurang dari kelompok lima: Yudhistira Utama yakni,
Probosutejo, Hasyim Ning, Frits Eman, Djukardi Odang dan M.
Thaib Affan mengirimkan surat ke Menteri Perindustrian
menawarkan diri sebagai calon pembeli. Tapi, tawaan itu tak
disetujui pemerintah.
Calon untuk itu memang sudah ada. Dan Sukardi, yang menegaskan
ambisi Pepabri untuk menjadi partner Marubeni dan Nissan. Ia
mengatakan Pepabri sudah ditunjuk pemerintah untuk menjadi agen
tunggal. Ketika itu. Sukardi menekankan bahwa sebuah perusahaan
baru akan didirikan di luar PT Innismo. Apakah yang dimaksudnya
itu PT Wahana Wirawan? "Saya belum mau menjelaskannya. Tanya
saja Menteri Perindustrian," kata tokoh Golkar itu pada. TEMPO
Sabtu pekan lalu.
Pasrah
Ketertutupan Sukardi tentu saja menyebabkan soal siapa di
belakang PT Wahana Wirawan, serta bagaimana hubungan PT ini
dengan Pepabri tak terungkap. "Sebaiknya pemerintah mengumumkan
saja secara resmi apakah Wahana memang agen tunggal Marubeni dan
Nissan yang baru, " kata seorang pengurus Kadin.
Yang dibidik pihak Jepang untuk dibuang sejak dulu memang Affan
bersaudara yang dipimpin M. Thaib Affan. Sebuah sumber TEMPO
mengungkapkan dalam Pr Wahana Wirawan itu dua eks pemegang
saham Innismo yakni Ny. A. Wahab Affan dan Saso Sugiarso ikut
menjadi pemegang saham. Presiden Komisaris direncanakan Sukardi.
Di kantor PT Innismo kabar tentang berdirinya PT Wahana itu
disambut dengan dingin. M. Thaib Affan uk maumemberikan
komentar. Tapi, seorang anak buahnya mengatakan, mereka kini
pasrah. "Semua terserah pemerintah. Sekarang kami sedang
menghadapi perkara gugatan Marubeni dan Nissan Motor. Kami
sedang menyiapkan gugatan balik terhadap mereka. Kalau
pemerintah memberi izin agen tunggal baru, itu kan hak
pemerintah," ujarnya.
Di kantor PT Innismo di Jl. Ir. H. Juanda Jakarta, beberapa
mobil Datsun dan Nissan masih dipajang di ruang pameran kantor
itu. "Kami memang masih jual sisa-sisa lama. Dan kerja yang lain
mengurus karyawan yang mau berhenti dengan upaya supaya uk
mengguncangkan buruh" kata seorang staf di situ.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini