Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi: Lumbung Pangan Humbang Hasundutan Hasilkan Kentang dan Bawang

Presiden Jokowi menjelaskan lumbung pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan menghasilkan komoditas kentang, bawang merah, dan bawang putih.

27 Oktober 2020 | 12.59 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis 9 Juli 2020. Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis 9 Juli 2020. Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan lumbung pangan (food estate) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan beberapa wilayah lainnya di Sumatera Utara akan menghasilkan komoditas pangan kentang, bawang merah, dan bawang putih.

“Insya Allah, nanti ini sudah dimulai, dan kita lihat hasilnya kira-kira nanti dua bulan sampai 2,5 bulan,” kata Presiden saat meninjau lahan lumbung pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa, 27 Oktober 2020.

Turut mendampingi Presiden di kawasan lumbung pangan yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Bahan pangan yang dihasilkan di lumbung pangan di Humbang Hasundutan berbeda dengan yang dihasilkan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah. Di lumbung pangan Pulau Borneo itu, food estate akan menghasilkan padi dan singkong.

"Sudah dua kali saya ke Kalteng, di sana akan dibangun food estate khusus untuk padi, dan untuk singkong," ujarnya.

Di Sumatera Utara, selain Humbang Hasundutan, terdapat beberapa kabupaten lainnya yang akan menerapkan program food estate yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

“Di sini ada luas lahan 60 ribu hektare, dan yang akan digunakan untuk food estate adalah seluas 30 ribu hektare,” ujarnya.

Adapun food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi di suatu kawasan. Food estate juga dapat menjadi lahan produksi pangan nasional, cadangan pangan, dan distribusi pangan.

Realisasi pengembangan food estate juga ditujukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19, seperti yang diperingatkan oleh Badan PBB untuk Makanan dan Pertanian (Food and Agricultural Organization/FAO) pada awal tahun ini.

Pemerintah sebelumnya menyebutkan memiliki rencana untuk memperluas pembangunan lahan pangan terintegrasi (food estate) hingga ke Papua, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Selatan.

ANTARA

Baca juga: Tinjau Food Estate di Kalimantan, Jokowi Harap Pendapatan Petani Meningkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus