Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mengoperasikan Kereta Api (KA) Pangandaran yang melayani rute Gambir-Bandung-Banjar dan Bandung-Banjar yang beroperasi setiap hari. “Dioperasikannya KA Pangandaran ini, merupakan salah satu dukungan KAI terhadap program pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Banjar dan Pangandaran sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya dan perekonomian di Jawa Barat,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 2 Januari 2019.
Baca: Dana PSO Kereta Api Naik Jadi Rp 2,37 Triliun di 2019
Edi meresmikan peluncuran KA Pangandaran tersebut di Stasiun Banjar, Jawa Barat, hari ini, Rabu, 2 Januari 2019. Peluncuran tersebut disaksikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, walikota Banjar, bupati Pangandaran, serta sejumlah pejabat lainnya. PT KAI sengaja menggunakan nama Pangandaran, objek wisata pantai andalan di selatan Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sama seperti Kereta Galunggung yang resmi beroperasi pada 26 Desember 2018 lalu, PT KAI memberlakukan tiket promo Kereta Pangandaran selama sebulan sejak 2 Januari 2019 sampai 1 Februari 2019. Rinciannya tiket promo rute Gambir-Banjar kelas eksekutif RP 160 ribu, dan ekonomi premium RP 110 ribu. Sementara untuk rute Bandung-Banjar Rp 1 khusus untuk pembelian online serta via aplikasi, sementara pembelian tiket di loket stasiun kereta gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT KAI sudah menyiapkan rentang tarif untuk Kereta Pangandarn setelah masa promo tersebut. Yakni untuk kelas eksekutif di antara Rp 150 ribu sampa Rp 520 ribu, untuk kelas ekonomi premium Rp 100 ribu sampai RP 330 ribu.
Manager Humas PT KAI, Daerah Operasi II Bandung, Joni Martinus mengatakan, khusu tarif Rp 1 itu untuk menyiasati pembelian online tiket kereta lewat penyedia layanan aplikasi penjualan tiket. “Supaya masyarakat tidak harus antri ke stasiun maka mereka diberikan pilihan membeli lewat aplikasi seperti traveloka. Tapi transaksi di sana tidak bisa Rp 0, harus ada nilainya, makanya Rp 1,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Januari 2019.
Joni mengatakan, PT KAI sengaja mengoperasikan Kereta Pangandaran untuk menambah alternatif kereta menuju selatan Jawa Barat, menyusul Kereta Galunggung yang sudah diluncurkan sebelumnya. “Kita ingin membuka aksesibilitas menuju pusat wisata di daerah Pangandaran. Kedua, tentu kami ingin memberikan lebih banyak pilihan pada masyarakat menggunakan alternatif moda angkutan yang lebih nyaman, murah, dan bebas macet,” kata dia.
Joni mengatakan, Kereta Pangandaran ini juga untuk mengimbangi rencana pemerintah yang akan mereaktivasi rute kereta Banjar-Pangandaran. “Pemerintah menargetkan akan ada reaktivasi kereta api dari Banjar menuju Pangandaran. Yang jelas kita siap menerima penugasan,” kata dia. “Pada saat reaktivasi nanti tentu akan lebih mudah karena masyrakat sudah merasakan bahyak manfat kereta api itu.”