Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Hokky Situngkir mengatakan, keamanan siber menjadi tantangan dalam upaya mempercepat transformasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), saat ini sedang fokus pada digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami menghadapi tantangan besar dalam memastikan UMKM yang bergabung ke dunia digital, juga memahamkan pentingnya keamanan data,” kata Hokky dalam acara 'ngopi bareng jurnalis' di Press Room Kemenkominfo, Jakarta, Jum'at, 9 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hokky, tantangan utamanya adalah melindungi UMKM dari risiko penipuan dan kejahatan digital. “Transformasi digital harus diimbangi dengan pemahaman yang kuat tentang keamanan. Tanpa itu, UMKM berisiko mengalami kerugian besar akibat serangan siber,” tegasnya.
Dirjen Aptika baru tersebut menjelaskan, di tengah ambisi pemerintah menggenjot sektor UMKM untuk beralih ke platform digital, banyak UMKM yang masih belum mengerti tata cara yang benar dalam mengelola usahanya secara digital. Kata dia, keamanan data seringkali terabaikan.
“Kami berusaha menjembatani gap ini dengan memberikan pelatihan dan bimbingan tentang bagaimana melindungi data pribadi dan bisnis," ucap Hokky.
Upaya ini, menurut Hokky, merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memitigasi ancaman siber di sektor UMKM yang semakin rentan, seiring dengan meningkatnya jumlah usaha yang terhubung ke internet. Ia menuturkan, pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya memfasilitasi transformasi digital tetapi juga memastikan perlindungan yang memadai bagi para pelaku UMKM.