Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan, menyebut sejak awal pandemi COVID-19 sampai saat ini sejumlah ritel modern mengalami transformasi. Kasan menyebutkan toko-toko ritel modern mulai jarang dikunjungi masyarakat sejak pandemi dan secara perlahan mulai beralih dengan belanja secara daring atau digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun perubahan itu menurutnya tak signifikan menggantikan porsi transaksi secara keseluruhan. "Maka catatan kami selama COVID-19 pada 2020-2022 awal, catatan yang saya pahami, memang online menggantikan tapi porsi transaksinya belum signifikan secara keseluruhan," ujar Kasan dalam pembukaan Gambir Trade Talk Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi di Jakarta, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi tersebut menurut Kasan sempat kembali berubah saat pandemi mereda. Setelah Covid, kebiasaan lama berbelanja langsung ke retail modern di pusat perbelanjaan kembali menguat. Hal ini menurutnya hanya terjadi di beberapa negara termasuk di Indonesia.
Kasan lanjut menyampaikan, secara global, saat ini ritel modern khususnya yang berada di area gedung berskala besar atau pusat perbelanjaan besar mulai ditinggalkan. Namun di Indonesia lain cerita. Menurutnya, ritel modern di sejumlah negara maju dan Indonesia masih cukup diminati walau sebagian besar ritel modern sudah mulai memiliki toko daring.
Menurut Kasan, besar kemungkinan walau perlahan transaksi penjualan banyak dari penjualan online, keberadaan toko offline tetap akan dipertahankan. "Apa mau mengandalkan traksasi secara online? sehingga tokonya ada dan traksasinya melalui Online," ujar Kasan.