Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan akan menggandeng perusahaan swasta untuk mengimpor sapi. Menurut Amran Sulaiman, belum optimalnya peternakan dalam negeri dalam melakukan produksi membuat impor mau tidak mau harus dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami bekerja sama dengan swasta, yang mengimpor bukan negara, tapi perusahaan swasta impor sapi,” kata Amran Sulaiman dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu, 4 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amran Sulaiman mengatakan, hal ini dilakukannya untuk menyiasati sempitnya ruang gerak Kementerian Pertanian (Kementan) karena dibatasi oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurutnya, sedikitnya sudah ada 46 perusahaan swasta yang menyatakan kesiapan untuk ikut melakukan impor sapi.
“Untuk peternakan itu impor dan bisa dilakukan oleh swasta. Sudah ada 46 (perusahaan swasta) tanda tangan siap impor,” ucapnya.
Dalam program impor sapi tersebut, Kementan akan memberikan beberapa kemudahan bagi perusahaan swasta untuk melakukan aktivitas impor. Kemudahan tersebut salah satunya adalah persoalan legalitas seperti surat perizinan yang akan diurus langsung oleh pemerintah.
“Negara yang mengurus legalitasnya, kalau mereka yang ngurus, gak selesai,” kata Amran Sulaiman.
Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi perusahaan yang melakukan aktivitas impor sapi tersebut dengan akomodasi pesawat terbang. Menurut Amran Sulaiman, Kementan baru saja mendaratkan 600 sapi perah dari Australia ke Indonesia pada Selasa, 3 Desember kemarin.
Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Agung Suganda menyebut kedatangan sapi perah ini dalam maksud mendorong peran investor dalam meningkatkan populasi sapi perah di Tanah Air. Pemerintah menargetkan tambahan 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan.
“Kita terus mendorong agar mitra-mitra peternakan itu membantu pemerintah dengan memasukkan sapi indukan atau sapi betina produktif, baik itu sapi perah atau daging,” ucap Agung di kompleks senayan, Rabu, 4 Desember 2024.