Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Besarnya potensi bisnis perdagangan online atau e-commerce di Indonesia membuat perusahaan asing ngiler. Salah satunya Shopee, e-commerce asal Singapura. Perusahaan berstatus unicorn (valuasi US$ 1 miliar) ini makin serius menggarap pasar Indonesia dengan aneka fitur dan gimmick pemasaran menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Eksekutif Shopee, Chris Feng, mengatakan saat ini memang merupakan waktu yang tepat bagi perusahaannya mengeluarkan berbagai jurus promosi. E-commerce yang disokong perusahaan game SEA Ltd ini pun tak segan membuat iklan-iklan nyeleneh hingga menggandeng artis Korea, Black Pink, pada momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) bulan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti apa strategi Shopee untuk mendongrak transaksi yang saat ini sudah melampaui 700 ribu per hari? Berikut ini kutipan wawancara jurnalis Tempo, Andi Ibnu, dengan Feng di kantornya di kawasan SCBD Jakarta, Selasa pekan lalu.
Seperti apa hasil review Anda terhadap bisnis Shopee di Indonesia setahun terakhir?
Pencapaian Shopee tahun ini bagus. Hingga kuartal III, kami tumbuh lebih dari 150 persen. Kami sudah beroperasi di tujuh negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Tapi lebih dari 40 persen pendapatan kami datang dari Indonesia. Di sini, kami mencatatkan rata-rata lebih dari 700 ribu transaksi harian. Bisa lebih besar saat event belanja 11.11 dan 12.12 (Harbolnas). Jumlah mitra kami di Indonesia 2 juta seller dan pengusaha kecil-menengah-nya 70 persen. Hampir semua kota sudah bisa kami jangkau.
Apa yang membedakan Indonesia dengan negara lain?
Bonus demografi. Kami sebenarnya mau menyasar semua kalangan seperti di Amerika Serikat. Tapi Indonesia punya bonus demografi, lebih banyak kawula muda. Saat ini, kaum milenial jadi core costumer bisnis digital seperti ini.
Apa yang menjadi fokus jualan Shopee di Indonesia?
Fashion tetap jadi yang pertama buat kami. Diikuti perlengkapan ibu dan anak, kecantikan, alat elektronik, dan perkakas rumah lain. Sepeda motor sudah mulai kami jual. Untuk mobil belum karena masih sulit mengirimkan barangnya. Kalau properti, belum kepikiran.
Dengan capaian tersebut, berapa target pertumbuhan yang Anda bidik tahun depan?
Kami tidak pernah punya angka target, tapi yang pasti kami akan terus bertumbuh. Di Harbolnas tahun lalu, kami mencatatkan 3 juta transaksi sehari. Dengan perkembangan yang berbeda jauh dari tahun lalu, angka itu pasti berkembang (Shopee mengumumkan 5,4 juta transaksi harian pada Harbolnas 12.12 dua hari setelah wawancara).
Karena menyasar pertumbuhan yang masif, Shopee mulai tahun ini melakukan promosi dan iklan besar-besaran?
Benar. Selama ini, kami berfokus mengembangkan layanan. Tahun ini saatnya kami berpromosi. Di awal tahun, kami menggandeng artis sinetron Prilly Latuconsina untuk menjaring kalangan milenial Indonesia. Terakhir, kami bawa Black Pink karena memiliki visi yang sama. Kerja sama tersebut kami jalin sejak Agustus. Tapi kalau dibilang promosi gede-gedan tidak juga. Ini hanya ekspansi bisnis biasa.
Bagaimana dengan inovasi layanan?
Jika Anda lihat, program Gratis Ongkos Kirim jadi tren baru di sini. Bayar di tempat (cash on delivery/COD) kami rilis beberapa bulan lalu. Yang terbaru, layanan 24 jam di Jakarta juga terus bertumbuh. Program lain seperti Goyang Shopee juga dimainkan lebih dari puluhan juta pengguna. Yang penting, pelayanan dan kepastian transaksi lancar.
Apa tantangan yang Anda hadapi di tengah booming tahun ini?
Logistik adalah tantangan utama selain pembayaran. Seller juga harus kami ingatkan untuk memperbanyak pasokan dan memperbaiki kemasan. Untuk seller, kami membuat aplikasi khusus logistik yang mengawasi semua proses. Untuk memecahkan tantangan distribusi, kami sudah punya satu warehouse di Jakarta Utara.
Bagaimana Shopee menjalankan imbauan pemerintah, yang meminta e-commerce memasarkan produk lokal?
Sejak awal, kami sudah punya program untuk edukasi dan pelatihan usaha kecil. Kami punya 50 komunitas di 33 kota. Sudah lebih dari 300 ribu produk yang kami pasarkan berasal dari pengusaha kecil-menengah lokal.
Apakah Shopee akan berekspansi ke negara baru?
Tidak. Tujuh negara hingga saat ini sudah cukup. Kami fokuskan untuk mengembangkan market kami yang masih bisa maju seperti di Indonesia.
Biodata
Nama lengkap: Chris Feng
Umur: 36 tahun
Pendidikan:
- School of Computing National University of Singapore
- Management Science and Engineering Stanford University
Riwayat pekerjaan:
- Head Mobile Business Sea Ltd (Maret 2014-Juli 2015)
- Kepala Eksekutif Shopee (Juli 2015-kini)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo