Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah bernegosiasi dengan lessor untuk mengembalikan pesawat-pesawat yang tak terpakai. Garuda berencana hanya akan menerbangkan 70 unit pesawat dari total 142 armada yang saat ini dimiliki perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tentunya memilih kalau bisa pesawat yang tidak dipakai untuk dikembalikan. Nah ini yang sedang alot dinegosiasikan dengan lessor-nya,” ujar Komisaris Garuda Indonesia Yenny Wahid saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya renegosiasi dengan lessor dilakukan setelah Garuda menghadapi tekanan berat karena pandemi Covid-19. Utang perusahaan pelat merah ini diperkirakan telah membengkak sampai Rp 70 triliun. Utang terus bertambah hingga Rp 1 triliun per bulan.
Yenny menjelaskan, tahun lalu, Garuda sejatinya telah melakukan negosiasi ulang dengan beberapa lessor. Adapun jumlah lessor Garuda secara keseluruhan mencapai 20 entitas.
Namun, negosiasi tersebut baru seputar penurunan biaya sewa. Yenny menilai negosiasi harus dilanjutkan. Garuda meminta pihak lessor membayar biaya sewa berdasarkan pesawa-pesawat yang terpakai.
“Jadi kalau pesawatnya tidak dipakai ya kita tidak membayar sewanya. Ini tuntutan banyak perusahaan airline kepada lessor mengingat situasi pandemi yang sampai sekarang belum jelas kapan akan berakhir,” ujar Yenny.
Dewan Komisaris Garuda, kata Yenny, juga meminta Garuda melakukan renegosiasi dengan menekankan kontrak berbasis power by the hour. Kontrak itu mempertimbangkan utilisasi pesawat yang masih sangat rendah di masa pandemi Covid-19.
Adapun Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga, mengungkapkan jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Garuda Indonesia ialah melalui restrukturisasi utang. Namun saat ini, resturkurisasi tersebut belum final.
“Restrukturisasi terhadap utang-utang Garuda. Hanya itu jalannya. Terus berproses,” katanya.