Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan atau KKP Wahyu Muryadi membantah rencana dibukanya kembali ekspor benur lobster. Menurutnya, sampai saat ini menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono belum membuka keran ekspor benur lobster.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menteri Sakti Wahyu Trenggono masih konsisten dengan Permen KP No.17/2021 dan menyempurnakannya dengan Permen KP No.16/2022 bahwa pemerintah tidak mengizinkan siapapun melalulintaskan BBL (Benih Bening Lobster) ke luar negeri," ujar Wahyu dalam keterangannya kepada Tempo yang dikutip pada Jumat, 22 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, kata Wahyu, setiap perbuatan membawa, melalulintaskan atau mengekspor benur lobster ke luar negeri merupakan perbuatan melawan hukum.
"KKP bekerja sama dengan kepolisian serta aparatur penegak hukum lainnya juga telah melakukan kontrol ketat terhadap upaya melalulitaskan BBL ke luar negeri. Hal itu dilakukan melalui operasi rutin dan khusus yang telah berhasil menangkap pelbagai tindak kriminal tersebut yang nilainya disinyalir puluhan miliaar rupiah," katanya.
Sebagai informasi, Menteri Kelautan dan Perikanan atau KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebut adanya peluang pemerintah membuka kembali ekspor benih bening lobster atau benur yang sebelumnya dilarang oleh Susi Pudjiastuti.
Trengono menyebut, saat ini pemerintah masih melakukan kajian mengenai hal itu. Namun, ia memastikan pihaknya memiliki syarat untuk membuka kembali ekspor benur. Nantinya, negara yang ingin melakukan impor benur harus berinvestasi atau melakukan budi daya lobster terlebih dahulu di Indonesia.
"Secepat mungkin (pengkajian kebijakan ekspor benur selesai). Tahun depan harus bisa," ujar Trenggono usai acara Pertemuan Nasional Pembangunan Perikanan Budi Daya Berbasis Ekonomi Biru di Ritz Carlton Jakarta Selatan, pada Senin, 18 Oktober 2023.
Ia mengungkap, salah satu negara yang dibidik menjadi tujuan ekspor benur adalah Vietnam. Saat ini, 100 persen benur di Vietnam berasal dari Indonesia, sedangkan potensi ekspor lobster Vietnam mencapai USD 2,5 miliar.
Menurutnya, semenjak pemerintah menutup ekspor benur, penyelundupan justru terjadi. "Sementara saya tutup (izin ekspor), nah bocor kemana-mana," ujar Trenggono.