Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Konperensi Pers: Asing Saja

Menteri Perdagangan dan Menteri Pan J.B. Sumarlin mengadakan konperensi pers khusus bagi wartawan asing. Topik yang dibicarakan ialah kasus Pertamina dengan Rappapost.

9 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONPERENSI pers biasanya diadakan terbuka. Penyelenggaranya bahkan mengharapkan banyak wartawan hadir lebih-lebih kalau tujuannya mau mengimbangi keterangan lawan. Ternyata tak selalu demikian. Pekan lalu terjadi pertemuan antara Menteri Perdagangan Radius Prawiro dan Menteri Penertiban Aparatur Negara JB Sumarlin dengan 7 wartawan, yang mewakili pers luar negeri. Topik yang dibicarakan ialah Bruce Rappaport lawan Pertamina dalam soal tanker. "Belum pernah selama ini kedua Menteri itu mau berbicara dengan kami", kata seorang reporter. Rekannya memberi komentar: "Memang unik, karena undangan terbatas sekali. Tak semua mereka yang mewakili pers asing diundang. Pers Jepang kelihatan sengaja disingkirkan". Di antara ketujuh wartawan yang beruntung hadir di konperensi itu, hanya satu yang berbangsa Indonesia. Dia, mewakili kantor berita AS diundang pada saat terakhir - hingga nyaris ada kesan bahwa konperensi itu semula dikhususkan untuk WNA saja. "Saya juga diundang saat terakhir via telepon ketika saya sudah mau tidur" kata seorang dari pers Australia. Kemudian dia melaporkan untuk korannya bahwa ini adalah "konperensi pers mereka (kedua Menteri itu -- Red.) yang pertama sejak sengketa (Rappaport) ini dimulai 18 bulan lalu". Sementara itu terdengar desas-desus bahwa Peter Hadock, seorang konsultan humas, yang sedikit banyak punya saham dalam penyelenggaraan konperensi itu, telah main pilih kasih. Hadock membantah. "Saya sudah beri semua nama orang dari pers asing", katanya pada seoran rekan. Tinggal Di Rumah Ternyata John Cardenzana, dari Hill and Knowlton Inc, perusahaan AS terbesar di bidang humas, yang menyelenggarakan konperensi pers kedua pejabat penting di atas. Cardenzana, berkedudukan di Hongkong, memilih nama dari daftar yang disodorkan Hadock, warganegara Australia yang mewakili Hili di Jakarta. Perusahaan itu bertindak, menurut suatu siaran, sebagai "suatu agen RI yang dipakai untuk menyediakan nasihat dan bantuan hubungan masyarakat". Kasus RI lawan Rappaport belakangan ini menjadi makin menarik perhatian dunia luar sesudah bekas Dirut Ibnu Sutowo "diminta untuk tinggal di rumah" (TEMPO, 2 April). Maka pihak Hill menasehatkan supaya kedua Menteri yang menangani urusan ini, dalam membina hubungan baik dengan pers asing, mengadakan pertemuan pers tersebut. Dalam menjual jasa humas, perusahaan Hill bersaing keras dengan Burson Marsteller Public Relations, yang juga besar dan mempunyai banyak afiliasi. Suatu siaran pers untuk kliennya, yang sampai ke redaksi TEMPO, jelas bernada memukul Pertamina. Tidak diketahui persis apakah Burson juga menjual jasa untuk Rappaport.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus