Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Koridor Ketujuh Bus Trans Jateng Bakal Beroperasi Tahun Ini

Bus Trans Jateng (Jawa Tengah) di koridor Surakarta - Wonogiri sepanjang 40 kilometer direncanakan beroperasi tahun 2023.

19 Februari 2023 | 14.42 WIB

Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor I wilayah Purworejo, Magelang dan Temanggung (Purwomanggung), Selasa (1/9/2020) di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Perbesar
Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor I wilayah Purworejo, Magelang dan Temanggung (Purwomanggung), Selasa (1/9/2020) di Pendopo Kabupaten Purworejo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bus Trans Jateng (Jawa Tengah) di koridor Surakarta - Wonogiri sepanjang 40 kilometer direncanakan beroperasi tahun 2023. Koridor ini adalah Bus Trans Jateng ketujuh. Hal itu diungkap pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Dia mengatakan, sepanjang koridor tersebut akan dilayani 14 bus sedang berlantai rendah (low entry) dengan 128 halte.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Keberadaan koridor bus Trans Jateng di wilayah Wonogiri, setidaknya dapat membantu mengurangi korban kecelakaan lalu lintas," ujar Djoko lewat keterangan tertulis, Ahad, 19 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip data Kepolisian Resor Wonogiri, Djoko mengatakan korban kecelakaan di wilayah Wonogiri sepanjang 2022 adalah sebanyak 2.408 orang. Dari jumlah itu, 567 korban atau 24 persennya adalah pelajar. 

Sebanyak 14 pelajar diketahui meninggal dunia, 391 pelajar luka ringan, dan 612 pelajar tidak luka. "Dengan akan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Surakarta-Wonogiri paling lambat Bulan Agustus 2023 diharapkan akan mengurangi angka kecelakaan terutama di kalangan pelajar," ungkap akademisi Unika Soegijapranata itu.

Untuk diketahui, saat ini telah beroperasi enam koridor Bus Trans Jateng. Keenam koridor itu adalah koridor Terminal Bawen (Kabupaten Semarang) – Stasiun Tawang (Kota Semarang) sepanjang 43 kilometer dengan 28 unit armada bus dan 88 halte. Lalu koridor Terminal Bulupitu (Kota Purwokerto) – Terminal Bukateja (Kabupaten Purbalingga) sepanjang 42 kilometer dengan 14 unit armada bus dan 60 halte.

Kemudian, koridor Terminal Kutoarjo (Kabupaten Kebumen) – Terminal Borobudur (Kabupaten Magelang) sepanjang 52 kilometer dengan 14 unit armada bus dan 72 halte. Koridor Terminal Bahurekso (Kabupaten Kendal) – Terminal Mangkang (Kota Semarang) sepanjang 28,7 kilometer dengan 14 unit armada bus dan 50 halte.

Selanjutnya, koridor Terminal Tirtonadi (Kota Solo) – Terminal Sumberlawang (Kabupaten Sragen) sepanjang 35 kilometer dengan 14 unit armada bus, 84 halte dan 23 rambu bus stop. Terakhir, koridor Terminal Godong (Kabupaten Grobogan) – Terminal Penggaron (Kota Semarang) sepanjang 34,3 kilometer dengan 14 unit armada bus, 85 halte dan 12 rambu bus stop.

Menurut Djoko, rencana pengembangan layanan Bus Trans Jateng selanjutnya, selain akan mengoperasikan koridor Surakarta-Wonogiri tahun ini, akan dikembangkan menjadi 10 koridor lagi. "Tantangan ke depan adalah mencari skema pendanaan operasional yang tidak berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan penumpang," tutur Djoko.

Namun, kata dia, bisa berasal dari beberapa sumber pendanaan lain, seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN, Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Swasta, alokasi sebagian Anggaran Pendidikan, pemasangan iklan, pembuatan halte cerdas (smart halte) dengan Public Transport Information System (PTIS). "Memang memerlukan regulasi lagi untuk menguatkan pencairan skema pendanaan tambahan," tuturnya.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus