SELERA orang di negara maju bisa membuat pengusaha Indonesia untung atau buntung. Belakangan, selera memakai lantai dari kayu jati terbukti mengucurkan laba besar bagi CV Roda Jati milik Yatmin Hidayat. Perusahaan yang berlokasi di Wonogiri, Jawa Tengah, ini pekan lalu tanpa gembar-gembor mengekspor dua kontainer lantai kayu jati ke Singapura senilai US$ 38 ribu. Sebelumnya, ekspor serupa juga sudah diluncurkan ke Hong Kong, Jepang, dan beberapa negara Eropa. Tahun lalu, dari ekspor komoditi ini omzet Roda Jati anak angkat Perhutani Jawa Tengah mencapai US$ 600 ribu. Jelaslah, itu pukulan besar bagi CV Roda Jati, yang modalnya hanya Rp 1 miliar dan baru beroperasi sejak dua tahun silam. Itu pun pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja. Kini, omzetnya di pasar lokal rata-rata Rp 750 juta per tahun. Ada tiga macam lantai kayu yang diekspor Roda Jati: yang berukuran 1 x 6 inci dengan tebal 8 milimeter (merek Mozaik), hingga merek Flooring yang berukuran 3 x 4 inci dengan ketebalan 128 milimeter. Memang, untuk ekspor ke Eropa dan Jepang, spesifikasinya lebih bagus. Soalnya, konsumen di sana menginginkan lantai kayu jati yang ekstrakering. Tak heran bila harganya lebih mahal US$ 50 per m3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini