Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo bicara soal integrasi di stasiun light rail transit (LRT) dengan transportasi lain. Menurut dia, soal integrasi antar moda pihaknya didukung oleh pemerintah daerah (pemda), seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, tempat di mana LRT berada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sudah bekerja sama dengan pemda. Saat ini pun semua lintas operasional LRT sudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya,” ujar Kuswardojo di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 6 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artinya, dia melanjutkan, ada bus raya terpadu (BRT), bus Transjakarta, kereta rel listrik (KRL), termasuk juga mikro trans, hingga angkutan kota. Bahkan di Bekasi, pemerintah daerah sudah menyiapkan rerouting (mengubah rute) dan membuat jalur baru untuk masuk ke stasiun LRT Jabodebek. “Tapi nanti akan beropeasi pada 18 Agustus.”
Selain itu, kerja sama dengan pengembang juga sudah dijajaki. Kuswardojo mengatakan ada sekitar delapan pengembang besar yang ada di sekitar stasiun LRT Jabodebek memberikan respons positif. Salah satunya memfasilitasi moda transportasi, seperti shuttle bus menuju stasiun.
“Tapi sampai saat ini kami masih dalam pembahasan lebih lanjut. Kami tinggal menunggu MoU-nya saja,” ucap Kuswardojo.
Sedangkan untuk integrasi antara Stasiun Halim LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Kuswardojo memastikan keduanya akan terhubung. Fasilitas integrasi antara keduanya masih dalam proses pembangunan. “Ada skybridge-nya.”
Selanjutnya: Melalui skybridge itu, Kuswardojo melanjutkan....
Melalui skybridge itu, Kuswardojo melanjutkan, penumpang kereta cepat akan bisa menggunakan LRT Jabodebek hanya dengan berjalan kaki. “Demikian pula yang dari LRT kalau mau ke Bandung tinggal jalan kaki pindah naik KCJB,” kata dia.
Karena masih proses pembangunan, saat soft launching pada 12 Juli 2023, LRT Jabodebek tidak akan berhenti di Stasiun Halim, sehingga dari total keseluruhan 18 stasiun, hanya 17 stasiun yang bisa menjadi tujuan para penumpang LRT Jabodebek.
Selain itu, saat soft launching, LRT Jabodebek hanya menyediakan tiga stasiun keberangkatan untuk bisa dipilih. Stasiun itu adalah Jatimulya, Harjamukti, dan Dukuh Atas. Penumpangnya pun dibatasi, hingga periode 15 Agustus 2023.
“Dalam satu hari, kami menyiapkan 4 perjalanan. Artinya, hanya ada kurang lebih 600 orang saja yang bisa ikut dalam perjalanan,” ucap Kuswardojo.
Kemudian, setelah itu pada 18 Agustus 2023 LRT Jabodebek akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu sekaligus menjadi tanda pertama kali kereta tersebut beroperasional secara komersial.