Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -CEO & Chairman Rajawali Corpora Peter Sondakh membantah jika maskapainya memiliki hubungan dengan rencana perjalanan mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak berkunjung ke Indonesia. Bantahan tersebut disampaikan lewat Managing Director Rajawali Corpora Satrio Tjai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Peter Sondakh sendiri sedang cuti dan berada di luar kawasan Asia dan tidak melakukan komunikasi dengan pihak-pihak mana pun di Malaysia,” ujar Satrio lewat keterangannya yang diterima Tempo pada Sabtu, 12 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peter Sondakh maupun Grup Rajawali, lanjutnya, tidak mengetahui rencana penyewaan pesawat Premiair oleh pihak mana pun. Menurut Satrio, Peter adalah konsumen lama dan loyal Premiair yang mempercayakan pesawat miliknya di bawah manajemen operasional Premiair. “Pesawat milik Pak Peter tidak dijadwalkan terbang hari ini dan/atau dalam waktu dekat, dikarenakan pesawat tersebut sedang dalam kondisi tidak layak terbang dan dalam proses perawatan tahunan,” ujarnya.
Sebelumnya, Najib Razak dikabarkan akan datang ke Indonesia pada Sabtu,12 Mei 2019. Dilansir dari media Astro Awani, Najib Razak akan terbang dari di Lapangan Terbang Antarabangsa Subang, Skypark Airport, Selangor. Najib Razak akan datang ke Indonesia bersama dengan istrinya. Dari Media Malaysiakini tertulis pasangan tersebut mengambil cuti untuk berada di Indonesia selama dua hari. Najib Razak akan terbang menaiki pesawat Embaer Legacy 650.
Namun, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak batal datang ke Indonesia. Hal tersebut dilihat dari Facebook resmi Imigrasi Malaysia atau Jabatan Imigresen Malaysia. Sekitar pukul 11.00 WIB, Jabatan Imigresen Malaysia mengunggah pernyataan yang tidak memperbolehkan Najib Razak dan istrinya keluar negeri.
"Jabatan Imigresen Sri Rosmah Mansor baru sahaja disenarai hitamkan dari keluar negara Malaysia ingin mengesahkan bahawa Datuk Seri Najib Tun Abdul Razak dan Datin," tulis Jabatan Imigresen Malaysia dalam akun resmi Facebook-nya, Sabtu 12 Mei 2018.