Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menaker Sebut Hanya 7,5 Juta Penyandang Disabilitas yang Bekerja

Menaker Ida Fauziyah mengatakan saat ini ada 17,74 orang penduduk usia kerja yang merupakan penyandang disabilitas, tapi hanya

24 Februari 2021 | 18.02 WIB

Menaker Ida  mengajak  dialog para pekerja/buruh  perempuan yang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam acara sosialisasi bertajuk "Mendengar Pekerja/Buruh perempuan bicara RUU Cipta Kerja di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Perbesar
Menaker Ida mengajak dialog para pekerja/buruh perempuan yang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam acara sosialisasi bertajuk "Mendengar Pekerja/Buruh perempuan bicara RUU Cipta Kerja di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan saat ini ada 17,74 orang penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang merupakan penyandang disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tapi dari jumlah tersebut, sebanyak 7,8 juta orang saja yang masuk ke angkatan kerja. Sehingga, Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) disabilitas hanya 44 persen. "Lebih rendah dari TPAK nasional yang 69 persen," kata Ida dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Data ini dikutip Ida dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020. Menurut laporan yang sama, tidak semua angkatan kerja disabilitas ini bekerja.

Ida mengatakan hanya 7,5 juta saja yang bekerja. Sementara, 247 ribu lainnya menganggur. Sehingga, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada kelompok disabilitas ini mencapai 3 persen.

Menurut Ida, rendahnya TPAK pada kelompok disabilitas ini menunjukkan beberapa indikasi. Salah satunya, banyak disabilitas yang sudah terlebih dahulu mundur dan tak berani masuk ke pasar tenaga kerja.

Menurut Ida, kondisi ini disebabkan oleh keterbatasan lapangan kerja hingga diskriminasi. Termasuk, kemungkinan terjadinya stigma terhadap penyandang disabilitas.

Sejauh ini, lapangan kerja bagi penyandang disabilitas lebih banyak tersedia di sektor pelayanan, seperti jasa dan ritel. Sementara di sektor industri masih minim. Salah satu faktornya, kata Ida, adalah pelatihan dan pendidikan bagi penyandang disabilitas yang tidak inklusif.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus