Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menanti Sarinah yang Tengah Berbenah

Sarinah menargetkan pemugaran gedung dan perubahan konsep bisnis terwujud pada 2021. Akan menjadi etalase produk asli Indonesia.

20 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Komisaris Utama Sarinah Trisni Puspitaningtyas (kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati (kanan) saat acara Pencanangan Perdana Transformasi Sarinah di Jakarta, 18 Agustus 2020. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Komisaris Utama Sarinah Trisni Puspitaningtyas (kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati (kanan) saat acara Pencanangan Perdana Transformasi Sarinah di Jakarta, 18 Agustus 2020. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – PT Sarinah (Persero) bakal merombak konsep bisnis sekaligus penampilan properti utamanya yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dalam setahun ke depan. Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati, mengatakan pusat belanja pelat merah yang berdiri pada 1962 ini akan menjadi rumah promosi kekayaan produk lokal. “Konsep bisnisnya berubah, jauh lebih luas dari yang sebelumnya hanya dikenal sebagai toko serbaada,” kata dia kepada Tempo, kemarin.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Fetty, Sarinah akan memiliki empat area dengan portofolio bisnis berbeda. Yang pertama adalah pusat retail berisi gerai kuliner; toko barang bebas pajak atau duty free; dan toko spesialis produk kecantikan, kesehatan, serta kerajinan yang dibuat oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Konsep kedua, dia melanjutkan, adalah wadah distribusi produk ekspor dan menjadi lokasi pertemuan UMKM dengan mitra dagang internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun konsep ketiga, menurut Fetty, adalah menyediakan ekosistem bisnis digital, seperti e-commerce. Sarinah pun akan menggarap manajemen properti. “Penyewaan aset properti sudah masuk lahan bisnis Sarinah saat ini, meski masih terbatas,” kata dia yang memimpin manajemen Sarinah sejak 20 Juli lalu.  

Saat ini manajemen Sarinah sedang memugar gedung di Jalan Thamrin itu dengan anggaran Rp 500 miliar. Angka ini belum termasuk modal kerja Rp 200 miliar. Berdasarkan maket rencana pengembangan, gedung Sarinah yang baru akan mengusung konsep bangunan perkotaan modern. Nantinya, kata Fetty, ada banyak ruang terbuka hijau yang ditargetkan menjadi lokasi bersantai dan ruang interaksi publik. “Open space bisa digunakan untuk bazar, pasar malam, atau event budaya secara periodik,” ucap dia.

Gedung baru Sarinah rencananya selesai pada Agustus 2021. Fetty optimistis jumlah pengunjung “Etalase Indonesia” ini akan lebih banyak dari sekarang. Setelah beroperasi kembali, manajemen Sarinah akan lebih ketat menyeleksi tenant atau penyewa gerai dan kualitas produknya. “Kami akan membuat kriteria seleksi dan kurasi yang sesuai dengan konsep bisnis Sarinah,” tutur dia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemugaran Sarinah termasuk dalam rencana pengembangan ekosistem pariwisata nasional. Kementerian BUMN tengah mengkaji penyatuan perusahaan negara di bidang pariwisata dan sektor penunjangnya melalui skema holding. "Kami akan menggabungkan delapan BUMN menjadi sebuah kekuatan supply chain yang luar biasa tanpa merusak ekosistem kerja sama dengan pihak swasta dan UMKM," ucap dia. Erick optimistis Sarinah akan menjadi destinasi wisata bagi turis asing di Jakarta.

Anggota Dewan Penasihat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Tutum Rahanta, mengatakan letak dan nilai historis membuat Sarinah menjadi lokasi dagang yang sangat populer di antara distributor retail.  Dia memperkirakan Sarinah akan menyedot tenant UMKM sekaligus menyediakan ruang kompetisi yang sehat.  “Ini kesempatan pemain lokal untuk berkompetisi karena ruangnya terbatas,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia Muhammad Ikhsan Ingratubun mengusulkan pembuatan kegiatan tematik secara berkala untuk menarik minat pembeli. Menurut dia, pengusaha ekonomi kreatif sudah lebih andal memproduksi barang yang on demand atau sesuai dengan kebutuhan konsumen. “Seharusnya ada event tiga kali sepekan. Kami juga berharap harga sewa lokasinya terjangkau,” ucapnya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengatakan jumlah kunjungan ke pusat belanja secara umum mulai naik secara bertahap. Namun intensitasnya masih 20-30 persen dari masa normal. Karena itu, pengelola pusat belanja pun mulai menerapkan insentif untuk membantu para penyewa gerai memulihkan usahanya. “Misalnya, memberi diskon atau penundaan pembayaran,” katanya.

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA | YOHANES PASKALIS  


Konsep Baru Sarinah pada 2021

Retail:

- Specialty store

- Food and beverage

- Duty free shop

 

Trading:

- Ekspor-impor

- Distributor produk

 

Digital:

- Mengembangkan e-commerce dan omni channel

- Mendukung program customer loyalty

- Digital payment

 

Properti:

- Manajemen gedung

- Manajemen retail

 

Sumber: PT Sarinah (Persero)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus