Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi, melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Perhubungan. Mereka yang dilantik adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, dan Direktur Jenderal Perkeretaapian M. Risal Wasal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Karya menjelaskan para pejabat yang dilantik memiliki tanggung jawab yang besar, karena banyak tantangan yang harus dihadapi. “Khususnya di tengah kondisi dunia yang penuh dengan ketidakpastian,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Rabu, 14 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Prediksi 7,1 Juta Warga Jabodetabek Bepergian Saat Nataru, Kemenhub: 16,5 Persen dari Nasional
Maria Kristi Endah Murni sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan Kemenhub. Sementara, M. Risal Wasal sebelumnya menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian dijabat oleh Zulfikri yang sudah memasuki usia pensiun. Adapun Direktur Jenderal Perhubungan Udara sebelumnya dijabat oleh Novie Riyanto yang saat ini mendapat tugas menjadi Sekretaris Jenderal Kemenhub.
Selain itu, Budi Karya juga melantik Robby Kurniawan sebagai Staf Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan, dan Capt. Antoni Arif Priadi sebagai Staf Ahli Bidang Kawasan dan Lingkungan Perhubungan.
“Tugas kita tidak ringan di tahun 2023, tetap waspada dan hati-hati, tapi di sisi lain kita juga harus optimis, kita mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Budi Karya. “Laksanakan tugas dengan baik, dan pastikan bahwa apa yang kita kerjakan itu bermanfaat bagi masyarakat.”
Selanjutnya: Budi Karya berpesan ke pejabat baru ...
Budi Karya pun berpesan kepada jajarannya untuk mendorong kreativitas dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi nasional di tengah keterbatasan fiskal negara.
Baik melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan skema pendanaan kreatif non APBN lainnya.
“Tantangan ke depan kita harus lebih kreatif, dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi pihak swasta baik di dalam maupun luar negeri untuk bekerja sama. Sehingga akan menambah ruang fiskal kita,” ucap Budi Karya.
Selain itu, menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, Menhub berpesan kepada jajarannya untuk mempersiapkan penyelenggaraan angkutan dengan baik dan matang. Tujuannya untuk mewujudkan pelayanan transportasi yang selamat, aman, nyaman dan juga tetap mengedepankan aspek kesehatan.
“Saya berharap kita dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan bekerja dengan hati, untuk memberikan pelayanan yang prima dan dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat kita,” kata Menhub Budi Karya.
Baca: Hadiri Pengoperasian Terbatas, Menhub: Cita-cita Kita Punya Kereta Api di Sulawesi Terwujud
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini