Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan banyak lulusan akademi pelayaran yang menganggur. Jumlahnya diperkirakan lebih banyak dari pilot, yang belum dapat pekerjaan.
Pada awal September 2017, Budi mengklaim terdapat 1.200 pilot yang menganggur. "Untuk pelayaran, jumlahnya mungkin lebih banyak lagi. Angka pastinya sedang kami identifikasi," katanya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Lulusan Pelayaran Menganggur, Menhub: Kalah dalam Bahasa Inggris
Budi mengaku baru mengetahui ada banyak lulusan akademi pelayaran yang menganggur. Justru informasi yang selama ini sampai kepadanya adalah para lulusan itu mendapat pekerjaan yang memadai.
Menurut dia, lesunya industri perkapalan di dunia berpotensi menjadi salah satu sebabnya. Di dalam negeri sendiri, daya serap tenaga kerja pelayaran terhitung rendah. Budi menuturkan berencana membuat kerja sama dengan negara lain yang banyak membutuhkan tenaga tersebut.
Dia juga akan menunjuk konsultan untuk memasarkan tenaga kerja Indonesia ke pasar internasional. Pasalnya, lulusan pelayaran Indonesia tak kalah saing dengan negara lain. "Keterampilan kami bahkan lebih tinggi dari Filipina," ujarnya. Filipina merupakan negara penyuplai tenaga pelayaran terbesar. Saat ini terdapat sekitar empat juta pelaut dari Filipina, sementara dari Indonesia hanya 400 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak: Akuisisi Operator Ini, Cina Kuasai Jalur Pelayaran Asia
Meski kemampuannya tak kalah, sumber daya manusia Indonesia dinilai masih kalah karena kemampuan bahasa. "Saya sudah minta agar dua atau tiga pelajaran di sekolah pelayaran disampaikan dalam bahasa Inggris mulai dalam waktu dekat," ujar dia.