Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menhub: Pembangunan Stasiun Kereta Kuala Tanjung 97,3 Persen

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap Stasiun Kereta Kuala Tanjung dapat mempersingkat distribusi logistik di Sumateta Utara.

3 Maret 2019 | 16.00 WIB

Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung. ANTARA
Perbesar
Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Stasiun Kereta Api Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 2 Maret 2019. Dalam kunjungan itu, Budi Karya berharap pembangunan stasiun tersebut dapat mempersingkat distribusi logistik di Sumatera Utara.

Baca juga: Menhub: Kuala Tanjung Akan Jadi Pelabuhan Hub Internasional

"Stasiun ini langsung terhubung dengan Pelabuhan. Jalurnya dari Sei Mangkei - Pelabuhan Kuala Tanjung. Dari Belawan juga bisa, tapi dari Sei Mangkei yang utama," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Maret 2019.

Budi mengatakan progres pembangunan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung hingga saat ini mencapai 97,30 persen. Menurut dia, dengan adanya Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung, distribusi logistik akan lebih dekat, sehingga harga bisa lebih murah dan terjangkau.

"Rute biasanya ke Belawan itu kan jauh kalau ke sini (Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung) lebih dekat dan lebih murah karena kapalnya besar-besar di sini," ujar Budi.

Menurut dia, saat ini angkutan barang dari KEK Sei Mangkei harus melewati Pelabuhan Belawan sejauh 140 km dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam. Dengan adanya jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, kata Budi, angkutan barang tidak akan melewati Pelabuhan Belawan tetapi melewati Pelabuhan Kuala Tanjung dengan jarak tempuh menjadi 40 km dan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.

Dengan panjang lintasan 21,5 km, kata Budi, proyek ini akan mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung dan sebaliknya. Hal itu sesuai dengan program pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur, khususnya kawasan terpadu industri, pelabuhan, dan kereta api.

"Langkah itu dilakukan untuk terciptanya pelayanan jasa terpadu yang membuat semua layanan menjadi cepat dan biaya menjadi lebih murah dan efisien," kata Budi.

Selain itu, menurut dia, dengan keberadaan angkutan KA ini diharapkan dapat meningkatkan potensi perekonomian yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Budi mengatakan, dalam pengerjaan jalur di Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung, terdapat juga program padat karya dan melibatkan 100 pekerja dari wilayah sekitar. Sehingga, dia mengklaim, mampu membantu pendapatan warga sekitar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus