Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, besok dijadwalkan mengunjungi Provinsi Kalimantan Tengah guna meninjau sejumlah lahan. "Rencananya melihat lokasi eks proyek lahan gambut (PLG) dan areal lainnya dari atas atau menggunakan heli," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah, Sunarti, saat dihubungi, Kamis, 14 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal serupa disebutkan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Dr Syamsuddin. Kunjungan menteri direncanakan untuk meninjau wilayah Pulang Pisau, yaitu lokasi bekas proyek pengembangan lahan gambut atau PLG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peninjauan ini menindaklanjuti program optimalisasi lahan pertanian yang fungsional, serta potensial di wilayah Kalimantan Tengah. "Memang yang akan dioptimalkan adalah eks PLG itu, sesungguhnya pada pembukaan dahulu belum didukung teknologi dan inovasi yang memadai, berbeda dengan sekarang yang sudah bagus," kata Syamsuddin.
Kemudian pada blok D yang rencananya akan ditinjau menteri nantinya, potensi hasilnya, produksinya sudah rata-rata cukup baik. Kementerian Pertanian sebelumnya juga menyatakan siap melakukan pengembangan lahan pertanian di Kalimantan Tengah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai rapat terbatas secara virtual di Jakarta kemarin mengungkapkan, pengembangan lahan pertanian harus berbanding lurus dengan jumlah petani yang mengelola. Rencananya, pihaknya bersama jajaran akan memeriksa lahan sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Syahrul pun menjanjikan pencetakan sawah baru di Kalimantan Tengah, tak akan mengulang kegagalan seperti pada era Soeharto tahun 1990-an. Sawah baru ini akan dicetak di eks proyek lahan gambut sejuta hektar era orde baru yang notabene mencatat kegagalan dan merusak lingkungan.
“Belajar dari kegagalan yang lalu, kita kurang petani di situ. Jadi setelah selesai serbuan tanam, satu musim ditinggalkan petani dan lahan jadi tertinggal waktu itu,” ujar Syahrul via telekonferensi, Rabu, 13 Mei 2020.
Untuk proyek kali ini, Syahrul berjanji akan melakukan persiapan matang berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas transmigrasi. Untuk tahap awal, Kementerian Pertanian akan berfokus menggarap 164 ribu hektare lahan gambut yang sudah tersedia. Untuk 1 hektar lahan, dibutuhkan minimal 2-3 orang. “Kalau hampir 200 ribu hektar berarti 300 ribu orang petani harus dimukimkan di sana,” ujar Syahrul.
Pemerintah berencana membuka sawah baru seluas 900 ribu hektare di lahan basah dan gambut i Kalimantan Tengah. Tujuannya, guna mencegah ancaman krisis pangan.
ANTARA | DEWI NURITA