Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri PUPR Minta Pembangunan Jalan Morosi-Lasolo Sulawesi Tenggara Dipercepat

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan ruas jalan Morosi - Lasolo di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin, 27 Desember 2021.

28 Desember 2021 | 14.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengendara melewati jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat, 17 Juli 2020. Jalan Trans Sulawesi penghubung antara Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah tersebut rusak akibat banjir luapan Sungai Konaweha. ANTARA/Jojon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan ruas jalan Morosi-Lasolo di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin, 27 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanganan Jalan Morosi sepanjang 17 kilometer selain untuk meningkatkan konektivitas dari Konawe ke Konawe Utara guna mendukung pengembangan kawasan industri nikel di Konawe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Basuki berpesan kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara, Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penanggungjawab untuk mempercepat penyelesaian Jalan Morosi-Lasolo.

"Saya ingin pembangunan Jalan Morosi-Lasolo bisa dipercepat penyelesaiannya karena jalan poros ini memberikan manfaat yang sangat besar," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Desember 2021.

Penanganan segmen Jalan Morosi sepanjang 17 kilometer dimulai pada tahun 2020 sepanjang 4,5 kilometer. Pada TA 2021-2022, dilanjutkan dengan penanganan sepanjang 16,9 kilometer meliputi rekonstruksi jalan sepanjang 3,2 kilometer, pelebaran jalan 13,7 kilometer, pelebaran jembatan 20,6 meter, pemeliharaan rutin jalan 4,5 kilometer dan pemeliharaan jembatan 134,8 meter. Progres penanganan fisik untuk TA 2021-2022 mencapai 18,6 persen.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan memiliki tujuan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat. Untuk itu, penyelesaian pekerjaan ini harus dipercepat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

"Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar," tutur Basuki.

Penyelesaian Jalan Morosi juga diharapkan nantinya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat lewat pemerataan pembangunan dengan membuka peluang-peluang usaha, seperti membuka warung, restoran, dan usaha-usaha ekonomi baru.

Dengan adanya jalan poros tersebut, kondisi jalan dalam kota juga bisa lebih awet, karena kendaraan besar memiliki jalur alternatif. Sehingga pada akhirnya diharapkan juga akan menekan angka laka lantas di jalur tersebut.

"Sekali lagi tolong dipercepat, langgamnya rock on roll, jangan keroncong. Tetapi jangan korbankan kualitas beton karena pasti nanti di sini akan banyak ODOL (Over Dimensi dan Over Loading)," kata Basuki.

Pembangunan Jalan Morosi menggunakan anggaran APBN senilai Rp 139,9 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Yasa Patria Perkasa-PT Gangking Raya (KSO). Sesuai kontrak, ditargetkan Serah Terima Sementara Pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) konstruksi Jalan Morosi pada Desember 2022.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus