Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

31 Maret 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kongsi Bisnis
Bakrie-Asia Resources Resmi Berpisah

Grup Bakrie resmi mengakhiri kerja sama bisnis dengan Asia Resources Mineral Plc, yang dulu bernama Bumi Plc. Perceraian ini ditandai dengan penyetoran uang perpisahan US$ 501 juta. "Kami akan melanjutkan bisnis untuk kepentingan para pemegang saham," ujar Chief Executive Officer Asia Resources Nick von Schirnding, Rabu pekan lalu.

Kesepakatan berpisah sudah disetujui sejak tahun lalu. Selanjutnya Asia Resources akan berfokus pada anak perusahaan lainnya di Indonesia, yaitu Berau Coal. Dalam kesepakatan itu, mantan Chairman Asia Resources Samin Tan setuju membeli 23,8 persen saham Bakrie di Asia Resources melalui Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Jumlah saham Borneo di Asia Resources kini menjadi 47,6 persen.

Bakrie nantinya akan membeli 29,2 persen saham PT Bumi Resources Tbk dengan dana dari penjualan saham Asia Resources ditambah US$ 278 juta dalam bentuk tunai, sehingga total transaksi US$ 501 juta.

Grup Bakrie mendirikan Asia Resources pada 2010, berkongsi dengan konglomerat Inggris, Nat Rothschild. Awalnya kemitraan itu ingin membuat perusahaan batu bara asal Indonesia bisa go international di Bursa London. Namun hubungan ini kandas setelah Nat menuding terjadi penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.

Otomotif
Vios ke Timur Tengah

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengekspor sedan Vios ke Timur Tengah. Pada tahap awal, dikirim 1.000 unit per bulan dan selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 3.000 unit.

Menurut Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Warih Andang Tjahjono, sembilan negara Timur Tengah yang menjadi target penjualan adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Libanon, dan Yaman. Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, Vios sudah diekspor ke Brunei Darussalam dan Singapura. "Kami memang berfokus di Timur Tengah," katanya Rabu pekan lalu.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Masahiro Nonami mengatakan masih akan melihat respons pasar di Timur Tengah untuk meningkatkan penjualan. "Ke depan kami ingin mengekspor 5.000 unit," ujarnya.

Toyota Indonesia mulai memproduksi Vios di pabrik Karawang II pada akhir tahun lalu. Pabrik dengan investasi Rp 3,3 triliun ini mempunyai kapasitas produksi 120 ribu unit per tahun, termasuk untuk memproduksi Etios Valco dan Limo serta akan mulai memproduksi Yaris pada April ini.

Minyak Bumi
Produksi Minyak Kembali Naik Tipis

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan produksi minyak bumi naik menjadi 809 ribu barel dari sebelumnya 795 ribu. "Kami berharap jumlah ini bisa naik," kata Pelaksana Tugas SKK Migas Johannes Widjonarko, Selasa pekan lalu.

Johannes mengatakan produksi Chevron Pacific Indonesia sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia pulih setelah sempat terhenti akibat kabut asap di Riau. Adapun produksi yang belum pulih adalah kegiatan di floating storage offloading Cinta Natomas Blok Sukawati, yang terganggu akibat hantaman gelombang pada awal 2014.

Produksi minyak Cinta Natomas saat ini baru 3.000 barel per hari dari potensi 23 ribu barel per hari. Produksi sejumlah lapangan juga turun karena adanya perawatan rutin, seperti produksi Blok Cepu yang turun 1.600 barel per hari, Grissik Conoco Philips 800 barel, dan CNOOC turun 800 barel.

Pertambangan
Renegosiasi Tambang Seusai Pemilu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan belasan perusahaan akan kembali menandatangani nota kesepahaman amendemen kontrak karya (KK) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) setelah pemilu legislatif 2014. "Dalam dua minggu ini, mungkin harus ada. Tapi dilanjutkan sehabis pemilu," kata Jero, Selasa pekan lalu.

Jero mengatakan penyelesaian renegosiasi kontrak memakan waktu cukup lama karena pemegang kontrak karya merasa kekuatan KK setara dengan undang-undang. Akibatnya, terjadi tarik-ulur yang cukup lama dalam pembahasan setiap poin renegosiasi kontrak. Hingga 7 Maret 2014, sudah 25 perusahaan pemegang KK dan PKP2B yang menandatangani nota kesepahaman renegosiasi.

Gas Bumi
Pertagas Investasikan US$ 930 Juta

PT Pertamina Gas (Pertagas) akan menginvestasikan dana US$ 930 juta pada 2014. Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya mengatakan investasi diprioritaskan untuk pembangunan pipa. "Alokasinya tidak kurang dari 76 persen," kata Hendra, Senin pekan lalu. Proyek itu meliputi proyek pipa Arun-Belawan, Muara Karang, Tegalgede, dan Gresik-Semarang.

Tahun lalu Pertagas melakukan investasi US$ 286,64 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun. Pada 2013, perseroan membukukan pendapatan Rp 7,5 triliun, naik 53,74 persen dibanding 2012. Keberhasilan ini, kata Hendra, merupakan hasil dari pengembangan pasar, seperti peningkatan angka penjualan untuk industri di Jawa Barat dan Jawa Timur serta industri pupuk di Sumatera Selatan.

Teknologi Informasi
Facebook Akuisisi Perusahaan Virtual Reality

Setelah mengakuisisi WhatsApp, Facebook kembali membuat sensasi dengan mengakuisisi perusahaan virtual reality, Oculus VR Inc. Rencana akuisisi ini diumumkan pada Selasa pekan lalu itu. Nilainya dikabarkan US$ 2 miliar. "Oculus memiliki kesempatan menciptakan platform sosial yang ada dan mengubah cara kita bekerja, bermain, dan berkomunikasi," ujar CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.

Transaksi ini terdiri atas US$ 400 juta uang tunai dan 23,1 juta saham Facebook. Diharapkan transaksi selesai pada kuartal kedua 2014. Oculus akan tetap bermarkas di Irvine dan terus mengembangkan Oculus Rift. Perusahaan ini sudah menghasilkan US$ 2,4 juta dari hasil penjualan perangkat virtual sejak 2012. Oculus Rift adalah perangkat virtual berbentuk kacamata. Serial televisi Game of Thrones juga menggunakan teknologi ini dan menyebutnya sebagai Ascend the Wall.

Industri
Perusahaan Selandia Baru Bangun Pabrik Susu

PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia, produsen susu dari Selandia Baru, membangun pabrik pertamanya di Cikarang Plant, Jawa Barat, senilai Rp 357 miliar. Direktur Fonterra untuk kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, Pascal De Petrini, mengatakan pembangunan pabrik baru tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu yang kian meningkat di Indonesia.

"Permintaan produk susu di Indonesia diprediksi tumbuh 5 persen per tahun hingga 2020," kata De Petrini, Rabu pekan lalu. Fonterra akan berfokus memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri dan belum akan mengekspor produk olahan susu dari pabrik baru di Cikarang itu.

Tingkat konsumsi susu Indonesia masih di bawah rata-rata negara Asia Tenggara, yaitu 11,02 kilogram per kapita per tahun. Jumlah itu masih jauh di bawah Malaysia sebesar 20 kilogram, Thailand 33 kilogram, dan Singapura 32 kilogram per kapita setiap tahun.

Peternakan
Rajawali Nusantara Impor Sapi

PT Rajawali Nusantara Indonesia akan mengimpor 3.000 sapi dari Australia. Menurut Direktur Utama Rajawali Nusantara Ismed Hasan Putro, perseroan sudah mengantongi izin impor dari Kementerian Perdagangan. "Kami menyiapkan dana Rp 350 miliar," katanya Senin pekan lalu.

Ismed mengatakan sapi yang diimpor itu terdiri atas 500 ekor induk sapi produktif, 1.500 ekor sapi bakalan, dan 100 ekor sapi siap potong. Rajawali akan memelihara sapi impor itu di lahan perkebunan milik sendiri yang berlokasi di Sukabumi, Subang, dan Indramayu.

Impor dilakukan pada Mei mendatang karena menjelang pertengahan tahun harga sapi di Negeri Kanguru turun akibat pengaruh musim. Saat ini harga sapi hidup di Australia masih tinggi, yakni Rp 30 ribu per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus