Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Muda menabung, tua beruntung

Peminat tabungan hari tua (THT) yang diperkenalkan presdir bank dagang bali (BDB), i gusti made oka, banyak. dengan menabung Rp 100 ribu, setelah 35 tahun penabung bisa memperoleh Rp 18 juta.

24 Juni 1989 | 00.00 WIB

Muda menabung, tua beruntung
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEDIA payung sebelum hujan, agaknya itulah yang ingin dikatakan I Gusti Made Oka, ketika ia menawarkan produk yang bernama THT (Tabungan Hari Tua). Presdir Bank Dagang Bali (BDB) yang tidak pernah kehabisan ide ini menyediakan semacam "payung" yang tidak akan merepotkan Anda. Sebaliknya, juga tidak terlalu menyita waktu dan energi karyawannya. Itulah keistimewaan THT. Untuk THT ini, Anda cukup menyetorkan dana satu kali saja. Menabung Rp 100.000 pada usia 20 tahun misalnya, kelak akan memperoleh lebih dari Rp 18. juta pada usia 55 tahun. Jika tabungan awalnya Rp 1 juta, di usia pensiun itu bisa dinikmati sekitar Rp 18 juta. "Ini tabungan murni," tutur Oka, membedakannya dengan model asuransi. Lalu, bagaimana kalau Anda berminat untuk menyetor lebih dari satu kali? Bisa saja, tapi itu berarti jumlah THT Anda lebih dari satu. Persyaratan lain yang mesti dipatuhi ialah, THT itu tidak bisa diambil sebelum usia pensiun, alias 55 tahun. Misalkan, seorang nasabah yang berusia 20 tahun dengan THT senilai Rp 100.000 meninggal dunia pada usia 45 tahun, ahli warisnya berhak menerima tabungan plus bunga berbunga sampai dengan batas wafat tersebut. Jumlahnya bukan Rp 18 juta lebih, melainkan sekitar Rp 4,7 juta. Berhitungnya tidak rumit. "Bunganya dihitung tiap bulan," ujar Oka. Bunga itu 15% per tahun, atau 1,25% sebulan. Penghasilan bunga per bulan itu tentu setiap kali akan menambah jumlah tabungan, yang turut diperhitungkan pada bulan berikutnya. Singkatnya, bunga berbunga, sampai nasabah berusia 55 tahun. Namun, bunga itu, kata oka, bisa berubah setiap saat sesuai dengan perkembangan suku bunga tabungan yang berlaku umum. Jika bunga di pasaran 17%, THT akan mengikuti kecenderungan itu. Jadi, ada kemungkinan, nasabah memperoleh penghasilan akhir lebih besar dari hitungan semula. Daya tarik THT itu memang pada nilai tabungan akhir, setelah sekian puluh tahun. Itu yang membedakannya dengan Tabungan Dana Masa Depan (Danamas), yang ditawarkan oleh Bank Surya Indonesia. Daya tarik Danamas ini ada pada bunganya, yang 18% setahun dan dihitung berdasarkan saldo harian. Seperti THT dari BDB, Danamas juga menganut bunga berbunga. Jika formula Danamas ini diberlakukan atas THT yang Rp 100.000 untuk jangka waktu 35 tahun, angka tabungan akhir bisa mencapai Rp 54,4 juta. Angka ini tentu lebih menarik ketimbang THT di BDB. Tentu saja kalau sang nasabah tak mengusik tabungannya sampai umur 55 tahun. Tabungan Danamas punya keistimewaan lain. Tiap bulan, nasabah boleh 10 kali menarik uangnya. Sekalipun begitu, THT banyak peminatnya. Sejak diperkenalkan pertama kali tahun 1982, nasabahnya sudah mencapai 31 ribu orang. Di samping THT, BDB juga meluncurkan Tabungan Beasiswa dan Tabungan Upacara Keagamaan, yang diminati para muda 20-30 tahun. "Kami memang ingin mengarahkan anak muda, biar punya tradisi menabung," tambah Oka. Jangan heran kalau sebagian besar nasabah itu adalah kawula muda Denpasar, Bali. BDB memang berpusat di Pulau Dewata itu. Cabang BDB satu-satunya, yang belum lama ini dibuka, ada di Jalan Panglima Polim Raya, Jakarta Selatan. Dari macam-macam tabungan yang diluncurkan BDB, tahun ini sudah terkumpul sekitar Rp 26 milyar -- masih di bawah deposito yang parkir sampai Rp 33,5 milyar. BDB jugalah yang pertama kali merangsang nasabah dengan hadiah-hadiah, berupa mobil, rumah, dan uang tentu saja (TEMPO, 10 Juni 1989). Bonafidekah BDB? Bank yang berumur 19 tahun dengan aset Rp 100 milyar ini boleh diuji. "Seluruh aset kami taruhannya," ujar Oka.Suhardjo Hs., Budiono Darsono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum