Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nilai Ekspor Kelapa Capai US$ 1,55 Miliar, Jokowi Ingin Produksinya Ditingkatkan dan Hilirisasi

Presiden Jokowi berharap produksi komoditas kelapa bisa ditingkatkan dan melakukan hilirisasi agar memiliki nilai tambah.

22 Juli 2024 | 11.57 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik  PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan ada banyak potensi ekonomi hijau di Indonesia, seperti kelapa, kakao, vanili, kopi, lada, dan cengkeh. Kelapa memiliki potensi paling besar karena Indonesia memiliki lahan seluas 3,8 juta hektar dengan produksi kelapa hingga 2,8 juta ton per tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara kedua terbesar di dunia untuk produksi kelapa. Sementara, Sulawesi Utara dan Riau adalah provinsi paling besar dalam produksi kelapa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ekspor kita mencapai 1,55 miliar dolar Amerika. Ini sebuah angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius,” kata Jokowi saat membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) Ke-51 di Hotel Westin Surabaya, Senin 22 Juli 2024.

Selanjutnya, Jokowi menyebut dua aspek penting untuk serius dalam meningkatkan potensi ini. Pertama, menaikkan produksi komoditas kelapa dan kedua, melakukan hilirisasi agar memiliki nilai tambah.

Menurut Jokowi, kualitas bibit dan metode panen penting untuk meningkatkan produksi kelapa. Sementara itu, hilirisasi bisa dilakukan melalui riset.

“Kalau bisa tanaman kelapanya pendek dan buahnya banyak. Ini bisa memanfaatkan teknologi,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyebut contoh potensi kelapa untuk ekonomi hijau. Misalnya limbah kelapa yang bisa dijadikan bioenergi. Kelapa juga bisa menjadi bioavtur.

“Ini pekerjaan penting kita agar bisa diminati negara-negara lain,” papar Jokowi.

Menurut dia, networking dan memperluas jejaring bisa dimanfaatkan untuk mencari peluang-peluang baru pengembangan industri kelapa di Indonesia.

“Saya mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersinergi dalam rangka memajukan industri kelapa yang berkelanjutan,” ujar Jokowi.


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus