Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pameran Franchise Ditargetkan Raih Transaksi Rp 500 Miliar

Pameran franchise di Balai Kartini diikuti 98 perusahaan dengan total 392 merek.

10 Maret 2018 | 18.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pameran Waralaba di JCC (18/6). TEMPO/Seto Wardhana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Neo Organizer bekerja sama dengan majalah Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menggelar pameran franchise atau waralaba bertajuk Info Franchise dan Business Concept (IFBC) 2018. Pameran digelar di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta Selatan selama tiga hari, mulai 9 - 11 Maret 2018 mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Neo Organizer menargetkan transaksi pameran yang didukung oleh Kementerian Perdagangan ini mencapai Rp 500 miliar. Target itu meningkat dari untung yang diraih oleh Neo Organizer pada pameran IFBC 2017 yang mencapai Rp 300 miliar. “Target tahun ini semoga bisa meningkat dari tahun sebelumnya,” kata Public Relation Neo Organizer Fredy Ferdianto kepada Tempo pada Sabtu, 10 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara ini diikuti oleh 98 perusahaan dengan total 392 merek. Ragam usaha yang dihadirkan antara lain adalah usaha retail, kuliner, automotif, agrobisnis, perawatan diti, dan pendidikan. Produk usaha retail di antaranya adalah Indomaret, Lotte Grosir, Socamart, dan Golden Telor. Sementara, ragam usaha kuliner menghadirkan Warunk Upnormal, Kebab Baba Rafi, California Fried Chicken (CFC) dan sebagainya.

Baca: Empat Waralaba Ini Paling Diminati di Pameran Franchise

Fredy belum mendetailkan jumlah pengunjung pameran franchise hingga hari kedua ini. Meski begitu, Fredy yakin jumlah pengunjung cukup banyak. “Sampai ribuan lah,” ucap Fredy.

Acara ini merupakan pameran IFBC yang ke-143. Nantinya, IFBC akan kembali digelar di Bandung dan Surabaya. Kegiatan pameran franchise ini sebelumnya dibuka oleh Ketua AFI Anang Sukandar dan Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan I Gusti Ketut Astawa pada Jumat, 9 Maret 2018.

Kehadiran industri waralaba diharapkan turut berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah melalui penyerapan tenaga kerja serta ekspansi gerai di berbagai daerah. Survei terhadap industri franchise nasional pada 2014 mencatat omset sebesar Rp 172 triliun darj 698 merek waralaba. Sebanyak 63 persennya merupakan peluang usaha. Melalui industri waralaba, tenaga kerja langsung yang terserap mencapai sekitar 910 ribu orang.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus