Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pameran Telkom Craft, Perajin Kulit Ini Raup Rp 25 Juta per Hari

Salah satu UMKM yang memproduksi craft bernama Monze Leather meraup omzet penjualan cukup besar selama pameran Telkom Craft Indonesia 2018 lalu.

26 Maret 2018 | 10.39 WIB

Menteri BUMN, Rini Soemarno membuka acara pameran Telkom Craft Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jakarta, 10 Maret 2017. Usai membuka Pameran Rini mengunjungi sejumlah stand yang ada di arena pameran. TEMPO/Yola Destria/Magang
Perbesar
Menteri BUMN, Rini Soemarno membuka acara pameran Telkom Craft Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jakarta, 10 Maret 2017. Usai membuka Pameran Rini mengunjungi sejumlah stand yang ada di arena pameran. TEMPO/Yola Destria/Magang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu UMKM yang memproduksi craft bernama Monze Leather meraup omzet penjualan cukup besar selama pameran Telkom Craft Indonesia 2018 pekan lalu. Monze Leather menyediakan pelbagai barang berbahan kulit, mulai dari tas, domper, ID card holder, dan clutch bag.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chief Executive Officer (CEO) Monze Leather Jordy Adith menyatakan, rata-rata transaksi penjualan mencapai Rp 25 juta per hari selama pameran berlangsung. Adapun 100 barang kulit terjual per harinya. "Tas kulit paling banyak terjual dengan harga Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta," ujarnya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad, 25 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Direktur Human Capital Management Telkom Herdy R. Harman menyatakan, transaksi dalam pameran Telkom Craft Indonesia 2018 lebih dari Rp 20,1 miliar per jam 15.00 WIB hari Ahad kemarin. Ia menyebutkan, transaksi terbanyak berasal dari pembelanjaan belanja barang kerajinan tangan alias craft. "Sebanyak 60 persen craft, 37 persen fashion, dan tiga persen food," tuturnya.

Tak hanya itu, dari pengunjung sebanyak 25.125, 62 persen di antaranya tertarik mencari craft. Sisanya 31 persen pengunjung hendak melihat busana dan delapan persen makanan.

Herdy menjelaskan, Telkom Craft Indonesia 2018 menghadirkan 209 tenant busana, 115 tenant craft, dan 76 tenant makanan. Totalnya ada 400 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tahun ini, UMKM yang berpartisipasi terdiri dari 224 UMKM binaan Telkom, 104 UMKM binaan BUMN lainnya, dan 72 UMKM dari asosiasi tertentu.

Di pameran busana, Ahmad selaku pemilik Batik Senopati menyatakan, hasil penjualan baju dan bahan batiknya rata-rata Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per hari. Sehari sekitar 500 baju dan bahan batik yang laku.

Namun Ahmad mengaku omzet penjualan itu turun dibandingkan perolehan dalam pameran Telkom Craft Indonesia 2017. Tahun lalu, produknya laris sekitar 700 helai senilai Rp 20 juta per hari. "Karena ekonomi memang lagi lesu mungkin," ujar Ahmad.

Telkom Craft Indonesia merupakan pameran produk berupa craft, fashion, dan food yang dipelopori oleh PT Telekomunikasi (Telkom) Indonesia. Pameran ini sekaligus menjadi acara Rumah Kreatif BUMN (RKB), sebuah wadah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dibina oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Telkom Craft Indonesia kedua berlangsung di Jakarta Convention Center dari 22-25 Maret 2018.

 

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus