Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Papua Berharap Transportasi Langsung ke PNG Segera Terwujud

Sekretaris Daerah Pemprov Papua Hery Dosinain berharap moda transportasi langsung melalui udara dan laut dari Papua ke Papua Nugini segera terwujud.

11 Desember 2018 | 13.24 WIB

Warga berada di perahu longboat di dermaga Agats, Kabupaten Asmat, Papua, 26 Januari 2018. Warga sulit mendapatkan bantuan dan pengobatan karena kendala transportasi. ANTARA
Perbesar
Warga berada di perahu longboat di dermaga Agats, Kabupaten Asmat, Papua, 26 Januari 2018. Warga sulit mendapatkan bantuan dan pengobatan karena kendala transportasi. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jayapura - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Hery Dosinain berharap moda transportasi langsung melalui udara dan laut dari Papua ke Papua Nugini (PNG) dapat segera terwujud.

Baca juga: Distribusi Bantuan Kesehatan untuk Papua Terkendala Transportasi

Menurut Hery, jika moda transportasi ini dapat terwujud maka pastinya dapat meningkatkan perekonomian kedua belah pihak. "Dengan adanya kerja sama antara Indonesia khususnya Papua dengan Papua Nugini, maka dapat juga meningkatkan konektivitas laut maupun udara pada dua wilayah," katanya.

Hery mengatakan nantinya dengan moda transportasi ini maka Pemerintah Papua akan membuka penerbangan udara dari Sentani ke Mout Hagen dan jalur laut dari Jayapura ke Madang, Vanimo, maupun provinsi lain.

"Untuk mewujudkan hal tersebut maka diharapkan semua pemangku kepentingan di negara masing-masing harus bisa memahami, sebab untuk meningkatkan perekonomian Indonesia maupun negara tetangga diwujudkan dalam bentuk bentuk kerja sama," ujarnya.

Dia menjelaskan kerja sama bidang ekonomi dan pembangunan Indonesia dengan Papua Nugini dan Fiji khususnya negara-negara Pasifik Selatan, merupakan inisiasi dari Kementerian Luar Negeri.

"Kami bersyukur bahwa Pemerintah Indonesia sudah mulai membuka diri, yang dimulai dengan pertemuan perwakilan PNG dan Fiji serta perwakilan dari provinsi yang tergabung dalam Melanesia seperti dari NTT, Maluku Utara, dan Maluku, Papua Barat, dan Papua," katanya lagi.

Dia mengharapkan dengan adanya pertemuan tersebut dapat mengurangi semua kekeliruan pemahaman yang selama ini dilihat dari aspek politik. Sejak Papua bergabung dengan NKRI 55 tahun lalu, seolah-olah ada tembok yang begitu tebal antara Indonesia dengan PNG.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus