Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Caca, seorang penyewa kios di lantai dasar Pusat Mode Tanah Abang (PMTA) belum menjual satu pun barang dagangan meski tokonya telah ia dekor sedemikian rupa agar memenuhi standar Platinum Market. Menurut jam operasional, kios-kios di Platinum Market di PMTA buka dari jam 07.00 hingga 16.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: 5 Perusahaan Ojek Online yang Beroperasi di Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, hingga jelang berakhir jam operasional Platinum Market hari ini, Caca belum mengantongi sepeser pun keuntungan dari menjual baju anak-anak yang ia pajang. "Belum pecah telur nih, dari pagi," ujar Caca saat ditemui Tempo pada Senin, 17 Februari 2025.
Sebelum menyewa kios berukuran 4 meter persegi, Caca memasarkan produk tokonya lewat promosi di media sosial Instagram dan Tiktok. Caca bercerita ia memasok pakaian yang ditargetkan untuk anak-anak usia 0-7 tahun dari produksi sendiri dan impor.
Ia berhati-hati saat menyebutkan Cina sebagai negara importir, sambil beralasan ketatnya kebijakan pemerintah soal impor pakaian. Ia juga membenarkan pernah mengambil barang import dari Bangkok, Thailand.
Menurut Caca, mayoritas pembeli masih berminat dengan produk impor, yang membuatnya juga menyesuaikan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran.
Caca mengklaim sudah berhenti mengimpor barang dari Cina karena tidak semua ekspedisi bersedia. Adapun stok yang masih ada di gerai yang ia tempati sepekan terakhir, kata Caca, adalah sisa impor tahun lalu. "Harapannya sih kalau dimudahkan kebijakannya," ucap Caca saat ditanya akankah dia kembali mengimpor barang.
Sebelumnya PT Gading Raya Propertindo resmi membuka Platinum Market di lantai dasar Pusat Mode Tanah Abang (PMTA) yang menyulap tampilan kios-kios menyerupai mal. Direktur Utama PT Gading Raya Propertindo Radinka Djan mengatakan perubahan konsep baru ini dimaksudkan untuk menarik minat pembeli terutama jelang Ramadan 2025.
"Kami ubah konsepnya dari kios-kios menjadi seperti butik mal. Jadi bikin tambahan pengalaman baru buat pengunjung," ucap Radinka saat ditemui di gedung PMTA, Jakarta Pusat pada Senin, 17 Februari 2025. Ia berharap dengan adanya Platinum Market pengunjung dapat merasakan sensasi berbelanja baru dibanding dengan saat bertransaksi di kios pusat grosir Tanah Abang lain.
Menurut Marketing Manager PT Gading Raya Propertindo Yussie Hadisurya, pembaruan desain dan tata ruang di PMTA bertujuan untuk membangkitkan perekonomian Pusat Mode Tanah Abang yang tersaingi oleh belanja daring.
Yessie menyebut Platinum Market ialah bentuk adaptasi PMTA yang ingin memasok produk fashion dari Bangkok, Thailand, yang belakangan sedang digemari. Kendati begitu, ia mengklaim tidak semua produk di Platinum Market merupakan barang impor, karena sebagian pedagang juga memproduksi barangnya sendiri.