Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java atau PHE ONWJ mengumumkan akan mulai memberikan kompensasi untuk warga terdampak tumpahan minyak pada pekan depan. Saat ini, tim mencatat ada 66 desa di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang warganya terkena imbas insiden tersebut.
"Hari ini, 279 orang dari tim kami mulai membuka meja pendataan di kantor desa. Ada 66 desa yang tersebar di 7 kabupaten/kota yang kena dampak," ujar Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal PHE ONWJ Rifky Efendy di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2019.
Rifki mengatakan, pendataan data warga terdampak akan ditargetkan kelar pada Jumat pekan ini. Dalam masa pendataan, Pertamina mensyaratkan masyarakat mengisi formulir yang di dalamnya memuat data diri lengkap. Di dalam formulir itu juga tercantum besaran biaya air bersih hingga kesehatan yang diakibatkan oleh insiden tumpahan minyak.
Sambil mendata, tim akan melakukan tahap verifikasi data. Verifikasi akan dibantu oleh Balai Riset BRSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan serta dinas kelautan dan perikanan di masing-masing kota.
Setelah verifikasi kelar, tim dari fungsi keuangan dan internal audit keuangan PHE serta Corporate Secretary PT Pertamina Persero dibantu BPKP/BPL dan Tim IPB akan melakukan penghitungan nilai kompensasi. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan, perseroan telah memiliki skema khusus untuk besaran nilai kompensasi. "Besarannya beda-beda. Kami punya skema khusus untuk nelayan yang enggak bisa melaut, pemilik tambak juga ada," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Dharmawan enggan menjelaskan besaran dana yang disiapkan PHE ONWJ untuk membayar kompensasi untuk warga yang terdampak tumpahan minyak ini. Ia hanya memastikan bahwa dana itu berasal dari dana cadangan PHE ONWJ.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini