Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup stagnan di level Rp 15.637 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa sore, 23 Januari 2024. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 35 poin ke level Rp 15.637 per dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun bakal ditutup melemah di kisaran Rp 15.610 hingga Rp 15.660 per dolar AS,” ujar analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporannya, Ibrahin mengungkap Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang saat ini memperkirakan peluang lebih besar bagi Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada Maret mendatang.
“Sebuah pembalikan nyata dari ekspektasi penurunan suku bunga sebelumnya,” tuturnya.
The Fed, kata Ibrahim, juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan.
“Namun sebelum itu, pasar harus bersaing dengan data ekonomi utama AS minggu ini,” kata dia.
Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal keempat yang dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan menunjukkan penurunan pertumbuhan. Sementara data indeks harga Personal Consumption Expenditure (PCE) yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat.
“Ini kemungkinan akan menegaskan kembali bahwa inflasi tetap stabil di bulan Desember.”
Menurutnya, suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama merupakan pertanda buruk bagi mata uang Asia, mengingat negara-negara tersebut menarik modal dari aset-aset yang berisiko tinggi dan berimbal hasil tinggi.
Dari sisi internal, Ibrahim mengklaim perkembangan cadangan devisa Indonesia pada 2024 akan terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi global, yang diproyeksikan melambat. Harga komoditas juga diperkirakan landai. Dia menjelaskan, pertumbuhan cadangan devisa penting untuk menjaga ketahanan mata uang rupiah dalam mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro dan sistem keuangan di dalam negeri.
DEFARA DHANYA PARAMITHA