Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyoroti kebijakan PT Kereta Api Indonesia atau KAI yang memangkas jangka waktu pemesanan tiket dari 90 hari menjadi 30 hari. Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana menilai KAI mesti segera mengembalikan sistem pemesanan tiket seperti semula, agar kualitas pelayanan tidak menurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari sisi pelayanan, waktu pemesanan itu makin panjang makin baik. Dulu kan 7 hari menjadi 90 hari. Menurut saya, waktu pemesanan 90 hari itu yang ideal,” ujar Aditya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 18 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Aditya, jangka waktu pemesanan yang lebih panjang akan mengedukasi penumpang sehingga mereka dapat melakukan perjalanan dengan lebih baik. Dengan waktu pemesanan yang lebih longgar, penumpang pun dapat mengubah jadwal atau membatalkan perjalanan dengan leluasa.
Namun, Aditya memaklumi langkah PT KAI mengubah waktu pemesanan tersebut. Ia menduga perseroan mengambil kebijakan ini untuk kepentingan pembaruan data. Saat ini ujar dia, KAI memang sedang meningkatkan layanannya dari sisi digital.
Di sisi lain, KAI juga tengah menyusun grafik perjalanan akhir tahun. “Mungkin nanti grafik perjalanan di akhir tahun ada perubahan. Karena itu, tiket belum bisa dipesan jauh-jauh hari,” tuturnya.
Setelah jadwal perjalanan baru untuk akhir tahun dirilis, Aditya yakin KAI bakal mengembalikan jangka waktu pemesanan tiket menjadi H-90. Ia mengimbuhkan, perubahan ini tidak berpengaruh terhadap maraknya calo.
“Saat ini celah pencaloan main makin sempit karena KAI menerapkan kebijakan identitas penumpang harus sesuai dengan identitas saat pemesanan,” tuturnya.
Tempo sebelumnya memantau tiga platform pemesanan tiket kereta api yakni situs resmi KAI, aplikasi KAI, dan aplikasi online travel agent Traveloka. Pada Selasa, 17 September 2019, Tempo mencoba memesan tiket kereta api rute Gambir-Semarang untuk keberangkatan 11 November. Namun, tiket kereta di ketiga platform ini tidak tertera.
"Trains not available," begitulah bunyi kotak dialog dari laman pencarian tiket. Hal yang sama dilakukan pada Rabu, 18 September 2019. Tempo menjajal memesan tiket kereta api rute Pasar Senen menuju Yogyakarta untuk keberangkatan November 2019, namun kembali tak tertera.
Tempo lantas mencoba menelepon customer service KAI di nomor 121. Pihak customer service menerangkan pembelian tiket dapat dilayani melalui telepon seumpama penumpang gagal mengaksesnya melalui web atau aplikasi.
Kepala Humas PT KAI Persero Edy Kuswoyo menyatakan sistem pemesanan tiket kereta secara online tidak ada masalah. Ia mengakui sistem sempat ada gangguan pada 2 September lalu, namun sekarang sudah beres. "Gangguan hanya terjadi pada 2 September 2019. Setelah itu normal sampai sekarang," tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA