Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Peneliti ITS: Jika Prototipe Kereta Cepat Diimplementasikan, Jakarta-Surabaya Bisa 3 Jam 40 Menit

Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto bicara soal waktu tempuh kereta hanya 3 jam 40 menit.

9 Oktober 2023 | 21.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rangkaian kereta cepat yang membawa rombongan Presiden Jokowi di Stasiun kereta cepat Jakarta Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Presiden Jokowi naik KCJB dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang dilanjut ke Stasiun Bandung menggunakan kereta feeder. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto menjelaskan waktu yang ditempuh dengan rancang bangun dan prototipe kereta cepat yang digarapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kereta cepat itu hasil dari kolaborasi antara Departemen Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agus menjelaskan dari sisi teknologi kecepatan, selama ini perkeretaapian Indonesia kecepatannya antara 80-120 kilometer per jam. Sehingga, jika melihat rute Jakarta-Surabaya dengan Argo Bromo Anggrek sebelumnya 12-13 jam, kini bisa ditempuh dengan 8 jam.

“Namun, dengan kereta cepat ini seandainya diimplementasikan waktu tempuhnya hanya 3 jam 40 menit. Puncak dari suatu industri perkeretaapian itu adalah ketika dia bisa membuat dan merancang kereta cepat,” ujar Agus dikutip dari akun YouTube LPDP RI, Senin, 9 Oktober 2023.

Jadi, dia menjelaskan, dengan kereta cepat yang digarapnya itu, akan terjadi akselerasi penguasaan teknologi, baik di pihak perguruan tinggi sebagai peneliti, BRIN sebagai mitra penelitian lembaga riset dan pengujian, serta PT INKA sebagai manufaktur. Sehingga, kata Agus, Indonesia akan memiliki lompatan teknologi dengan masuk ke domain kereta cepat ini. 

Dosen Departemen Desain Produk Industri ITS itu mengatakan hasil dari penelitian kereta cepat itu dimulai pada 2019, di mana dia mendapatkan Pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) dari LPDP untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia. Pendanaannya diberikan selama tiga tahun, dan baru berhasil di tahun 2022. Nilainya sebesar Rp 4,895 miliar. 

“Namun karena ada Covid-19 kita sempat diperpanjang dan sekarang sudah selesai dari sisi lini kemudi yaitu mulai dari ujung depan sampai ujung belakang, bagian luar dan bagian dalam,” ucap Agus.

Dalam video berdurasi lima menit dua detik itu, diperlihatkan pula rancang bangun dan prototipe kereta cepat. Lingkup riset ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit. Juga studi human factors engineering dan ergonomis, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.

Selanjutnya: Pada bagian narasi akhir video ...

Pada bagian narasi akhir video dijelaskan bahwa proses produksi kereta cepat itu dilakukan oleh PT INKA. Bahkan disebutkan pula bahwa kereta cepat ditargetkan rampung diproduksi pada 2025, untuk selanjutnya melakukan uji coba pada 2026.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru atau blue print perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pembuatan cetak biru itu merupakan perintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Kami diperintahkan untuk membuat blue print dari Bandung sampai ke Surabaya. Tentu apa yang kami buat adalah satu konsep yang meneruskan apa yang sudah kami letakkan pada dasar transformasi dari kereta cepat," kata Menhub Budi Karya saat kegiatan di Surabaya, Ahad, 8 Oktober 2023

Dia mengatakan pemerintah telah membuktikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Untuk itu, pihaknya kemudian membuat mapping atau rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang membuat kereta api nanti lebih efisien. "Bayangkan Jakarta-Surabaya 3,5 jam," tutur dia.

Menurut dia, variabel perhitungan itu salah satunya terkait dengan biaya. Perhitungan biaya ini memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut. "Nah, itu mempengaruhi. Terus cara, terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi," kata Budi Karya.

Menhub Budi menuturkan keberadaan kereta cepat itu bukan semata-mata untuk komersial. Keberadaan transportasi itu tentu harus ada tanggung jawab bersama baik pihak swasta atau pemerintah.

"Justru yang akan mendapatkan bangkitan ekonomi itu adalah kota-kota yang dilalui. Sedangkan cost yang dikeluarkan pada kereta cepat, terbayarkan pada bangkitnya ekonomi di banyak daerah. Katakanlah Purwokerto, Cirebon, Jogja, Solo dan Surabaya, pasti akan kegiatan ekonomi bertambah," ucapnya.

MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus