Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berencana mendorong perusahaan yang memproduksi kemasan plastik agar tidak lagi sembarangan. Luhut mendorong agar plastik yang diproduksi ke depan haruslah plastik yang bisa mengambang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami berharap nanti pabrik botol plastik akan menggunakan teknologi dan juga semua (perusahaan). Jadi plastik-plastik itu kalau sampai masuk ke laut harus bisa mengambang," kata Luhut dalam sambutannya pada peresmian fasilitas daur ulang sampah plastik di Cikarang yang disiarkan secara virtual, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut menjelaskan, selama ini sampah plastik yang masuk ke laut banyak yang tenggelam ke dasar laut, hanya sebagian kecil yang mengambang di permukaan.
"Di bawahnya itu masih banyak lagi yang belum dihitung, karena plastik ini tenggelam, makanya kami ingin plastik itu dibuat supaya bisa mengambang, tidak turun ke bawah, sehingga mudah di-collect," kata Luhut.
Luhut mengklaim, saat ini plastik berteknologi tinggi tersebut sedang diriset. "Sekarang teknologi ini lagi di-study dan berharap bisa segera diproduksi," kata Luhut.
Luhut menargetkan tahun 2025 mendatang, sebanyak 70 persen sampah plastik di Indonesia yang bermuara ke laut dapat selesai.
"Kami punya komitmen, pada 2025 sebanyak 70 persen sampah plastik sudah selesai. Tahun ini, kami sudah selesaikan 35,5 persen sampah plastik di laut," kata Luhut.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Luhut: Insentif Kendaraan Listrik Harus Diumumkan Bulan Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.