Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Prabowo Sebut Indonesia Menganut Paham Ekonomi Pancasila, Bukan Neoliberal: Pembangunan Harus Direncanakan

Prabowo Subianto mengatakan Indonesia menganut ekonomi Pancasila, yakni gabungan antara pemahaman pasar bebas dengan ekonomi yang direncanakan

30 Desember 2024 | 20.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Pengucapan Sumpah dan Janji Pimpinan KPK periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Desember 2024. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia tidak menganut pemahaman ekonomi neoliberal. Prabowo berujar, ekonomi Indonesia disusun atas dasar asas kekeluargaan. Pemerintah pun tidak hanya menjadi wasit, tetapi bertanggung jawab, harus mengayomi, memimpin, mempelopori pengelolaan dan manajemen ekonomi, serta menjaga segala kekayaan bangsa Indonesia.

"Dalam pemahaman ekonomi sekarang, wajib dan pantas untuk menyebut ekonomi kita adalah Ekonomi Pancasila," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Bappenas, Senin, 30 Desember 2024. 

Ekonomi Pancasila, kata Prabowo, adalah pemahaman ekonomi yang menggabungkan pemahaman pasar bebas dan ekonomi yang direncanakan. Sejalan dengan konsep ini, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan harus dilakukan melaluii perencanaan.

"Tanpa perencanaan, kita tidak tahu arah yang kita lakukan," tutur Prabowo.

Lebih lanjut ihwal arah yang akan dituju, Prabowo mengatakan bahwa sebagaimana disampaikan dalam Pembukaan UUD 1945, tujuan nasional yang akan dituju adalah melindungi segenap tumpah darah pan segenap bangsa Indonesia. Perlindungan ini harus diberikan pemerintah secara lengkap dan komprehensif.

"Secara fisik, artinya rakyat kita harus cukup makan," ujar Prabowo. Menurut dia, melindungi tumpah darah harus dilakukan dengan swasembada pangan. "Bagaimana melindungi kalau kita tidak bisa menjamin makan? Tidak ada negara tanpa peradaban pangan," katanya.

Setelah menjamin perlindungan fisik masyarakat, pemerintah pun mesti menjamin sumber kehidupan rakyat. Selain itu, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanaan ketertiban dunia. Menurut dia, hal ini tercapai bila urusan dapur bangsa Indonesia sudah beres. Oleh karena itu, Prabowo mengatakan swasembada pangan dan energi menjadi hal penting dan menjadi dasar kedaulatan.

Pilihan Editor: Direktorat Jenderal Pajak Ingatkan Masyarakat Waspada Modus Penipuan Lewat Berkas PDF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus