Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia tidak menganut pemahaman ekonomi neoliberal. Prabowo berujar, ekonomi Indonesia disusun atas dasar asas kekeluargaan. Pemerintah pun tidak hanya menjadi wasit, tetapi bertanggung jawab, harus mengayomi, memimpin, mempelopori pengelolaan dan manajemen ekonomi, serta menjaga segala kekayaan bangsa Indonesia.
"Dalam pemahaman ekonomi sekarang, wajib dan pantas untuk menyebut ekonomi kita adalah Ekonomi Pancasila," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Bappenas, Senin, 30 Desember 2024.
Ekonomi Pancasila, kata Prabowo, adalah pemahaman ekonomi yang menggabungkan pemahaman pasar bebas dan ekonomi yang direncanakan. Sejalan dengan konsep ini, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan harus dilakukan melaluii perencanaan.
"Tanpa perencanaan, kita tidak tahu arah yang kita lakukan," tutur Prabowo.
Lebih lanjut ihwal arah yang akan dituju, Prabowo mengatakan bahwa sebagaimana disampaikan dalam Pembukaan UUD 1945, tujuan nasional yang akan dituju adalah melindungi segenap tumpah darah pan segenap bangsa Indonesia. Perlindungan ini harus diberikan pemerintah secara lengkap dan komprehensif.
"Secara fisik, artinya rakyat kita harus cukup makan," ujar Prabowo. Menurut dia, melindungi tumpah darah harus dilakukan dengan swasembada pangan. "Bagaimana melindungi kalau kita tidak bisa menjamin makan? Tidak ada negara tanpa peradaban pangan," katanya.
Setelah menjamin perlindungan fisik masyarakat, pemerintah pun mesti menjamin sumber kehidupan rakyat. Selain itu, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanaan ketertiban dunia. Menurut dia, hal ini tercapai bila urusan dapur bangsa Indonesia sudah beres. Oleh karena itu, Prabowo mengatakan swasembada pangan dan energi menjadi hal penting dan menjadi dasar kedaulatan.
Pilihan Editor: Direktorat Jenderal Pajak Ingatkan Masyarakat Waspada Modus Penipuan Lewat Berkas PDF
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini