Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Program Bus Buy The Service Kemenhub Dihentikan Sementara, Mengapa?

Kemenhub mengehentikan sementara program bus Buy The Service pada Januari 2022. Kenapa?

4 Januari 2022 | 13.39 WIB

Petugas Dishub Kota Bogor bersama anggota Polresta Bogor Kota mengatur lalu lintas saat uji coba BISKITA Trans Pakuan di  jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 November 2021. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melalui program Buy The Service (BTS) melakukan uji coba sebanyak 10 BISKITA Trans Pakuan yang melewati 16 halte pada koridor lima mulai dari Stasiun Bogor hingga Ciparigi secara gratis hingga bulan Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petugas Dishub Kota Bogor bersama anggota Polresta Bogor Kota mengatur lalu lintas saat uji coba BISKITA Trans Pakuan di jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 November 2021. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melalui program Buy The Service (BTS) melakukan uji coba sebanyak 10 BISKITA Trans Pakuan yang melewati 16 halte pada koridor lima mulai dari Stasiun Bogor hingga Ciparigi secara gratis hingga bulan Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menghentikan sementara program bus Buy The Service pada Januari 2022. Alasannya ialah untuk perbaikan skema lelang pembelian layanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena perubahan skema lelang dari lelang umum ke e-katalog, jadi kami hentikan operasinya sebentar selama satu bulan,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat dihubungi pada Selasa, 4 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Program Buy The Service adalah pembelian layanan angkutan umum oleh pemerintah kepada operator angkutan umum swasta. Melalui program tersebut, pemerintah membayar operator berdasarkan nilai angkut yang dihitung per kilometer.

Adapun formulasi perhitungan pembelian layanan ini berdasarkan biaya pokok operasional armada. Dulunya, Kementerian hanya memberikan bus umum ke daerah untuk mendorong penggunaan angkutan massal.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, program tersebut diubah. Lewat Buy The Service, pemerintah memberikan subsidi 100 persen biaya operasional kendaraan kepada operator angkutan. Dengan program itu, Kementerian ingin menghilangkan budaya lalu lintas angkutan umum yang ugal-ugalan.

Budi Setiyadi memastikan pemerintah tidak akan menghentikan anggaran untuk program bus Buy The Service. Malah dengan e-katalog yang baru, sistem ini memungkinkan pembelian dilakukan secara multiyears.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengatakan perubahan skema lelang itu dilakukan setelah evaluasi internal. “Akhirya diputuskan ada perubahan mekanisme pelelangan dan penghentian sementara. Namun akan segera beroperasi kembali,” ujar Suharto.

Kementerian Perhubungan mengoperasikan bus Buy The Service di sepuluh kota besar secara bertahap. Pada 2020, program ini hadir di lima kota, yaitu Medan, Palembang, Solo, Yogyakarta, dan Denpasar. Kemudian pada 2021, program digelar di Banjarmasin, Makassar, Banyumas, Surabaya, dan Bandung.

Kementerian Perhubungan berencana memperluas program kerja sama penyediaan bus umum dengan operator swasta. Kementerian menargetkan Buy The Service bisa mengangkut 11 juta penumpang secara nasional.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus