Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PT KCI Batalkan Rencana Kereta KRL Premium

KCI semula berencana mengoperasikan KRL premium tahun depan.

24 Desember 2018 | 14.00 WIB

Suasana di dalam KRL Commuter Line tujuan Jakarta di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, 12 Juni 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Suasana di dalam KRL Commuter Line tujuan Jakarta di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, 12 Juni 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membatalkan rencana pengoperasian KRL Premium pada pertengahan 2019. Vice President Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan pembatalan itu dilakukan setelah mendengaR berbagai masukan dan berkonsultasi dengan berbagai pihak.

BACA:Reuni Akbar 212 Usai, Penumpang KRL Pria Paksa ke Gerbong Wanita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Dari hasil tersebut, PT KCI memutuskan untuk membatalkan rencana pengoperasian KRL Premium,” kata dia dalam keterangan tertulis Ahad, 23 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Beberapa waktu lalu PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan bakal mengoperasikan KRL Premium, yakni KRL dengan layanan khusus seperti tambahan tempat duduk maupun jaringan wifi.

Eva menjelaskan PT KCI menghargai masukan dari berbagai pihak pentingnya mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan dalam bentuk satu kelas layanan. Layanan satu kelas itu, kata Eva, memang sudah berjalan selama 5 tahun belakangan.

“KCI juga akan melakukan berbagai inovasi untuk tetap memberikan pelayanan yang semakin baik ke depannya,” kata dia.

Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta pemerintah dan manajemen PT Kereta Api Indonesia membatalkan rencana pemberlakuan Kereta Rel Listrik alias KRL Premium. Ketua Pengurus Harian YLKI mengatakan hal itu merupakan kebijakan kontra produktif bagi konsumen KRL secara keseluruhan dan bagi PT KAI.

Kebijakan ini juga, kata Tulus, bisa menjadi langkah mundur bagi PT KAI. Sebab, di berbagai belahan dunia KRL Commuter tidak pernah memiliki kelas, seperti misalnya premium, ekspres, atau lainnya. "Sekarang ini sudah benar, kok mau diruntuhkan lagi."

KARTIKA ANGGRAENI | CAESAR AKBAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus