Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Unilever Indonesia Tbk menjual aset bisnis spreads kepada KKR &Co. seharga US$ 210 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun. Seperti dikutip dalam Deal Street Asia, keputusan itu telah disetujui pemegang saham dalam rapat umum yang digelar Kamis pekan lalu, 21 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keputusan itu dibuat dalam rapat pemegang saham pada hari Kamis," tulis dalam situs Deal Street Asia, Rabu, 27 Juni 2018.
Rapat pemegang saham PT Unilever Indonesia Tbk itu membahas tawaran KKR kepada Unilever pada Desember 2017. Dibahas pula ihwal pembelian spread yang dikomersilkan oleh Unilever Indonesia.
Baca: Unilever Bidik Produk Perawatan Kulit di Indonesia
Bisnis spread terdiri dari aset tak berwujud dari merek dagang global, seperti Frytol, Blue Band Master dan Blue Band dan merek dagang domestik Samin Oil dan Blue Bank Gold.
Menurut Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Hemant Bakshi, penjualan bisnis spread akan memungkinkan perusahaan berfokus pada pertumbuhan dan inovasi. "Pemisahan bisnis ini menandai langkah berikutnya dalam membentuk kembali dan mempertajam portofolio kami untuk pertumbuhan jangka panjang," kata Hemant.
Bersamaan dengan penjualan bisnis spreads, menurut Hemant, Unilever Indonesia akan menjual aset produksi, peralatan, inventaris dan bangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat yang digunakan untuk memproduksi produk mentega dan margarin.
Transaksi ini diharapkan rampung pada Juli. Selanjutnya bisnis margarin milik Unilever ini akan ditangani oleh anak perusahaan KKR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini