Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PUPR Tata Kawasan Pura Besakih Bali, Rp 514,2 M Disiapkan

PUPR tengah menata kawasan suci Pura Besakih, Bali, untuk mempersiapkan pemulihan pariwisata dan meningkatkan kenyamanan wisatawan.

23 Mei 2021 | 22.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ratusan Umat Hindu bersembahyang dalam rangka upacara Pemahayu Jagat jelang penerapan kenormalan baru di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali, Ahad, 5 Juli 2020. Tatanan era baru masyarakat dan pariwisata Bali yang akan dimulai pada 9 Juli 2020 mendatang. Johannes P. Christo'

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menata kawasan suci Pura Besakih, Bali, untuk mempersiapkan pemulihan pariwisata dan meningkatkan kenyamanan wisatawan.

“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi COVID-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah pariwisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 23 Mei 2021.

Menurut dia, pekerjaan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat, karena Pura Besakih adalah aset nasional.

Kawasan ini merupakan kawasan cagar budaya di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Penataan kawasan kompleks pura yang terletak di Desa Besakih tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan Pemerintah Provinsi Bali yang disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

Selain pembiayaan melalui APBD, penataan kawasan Pura Besakih dibiayai melalui APBN untuk pembangunan gedung parkir mobil dan bus serta pekerjaan kawasan, dan bangunan kios area Bencingah dengan total biaya Rp 514,2 miliar.

Kegiatan konstruksi fisik akan dilaksanakan secara multiyears kontrak mulai 2021 dan diharapkan dapat dimanfaatkan pada Maret 2022, sebagai fasilitas pendukung untuk upacara tawur labuh gentuh dan mrebu gumi di Pura Agung Besakih.

Penataan kawasan Pura Besakih diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan umat untuk beribadah sekaligus kenyamanan wisatawan yang berkunjung, mengingat upacara ini melibatkan masyarakat Hindu se-Bali.

Gedung parkir ini dibangun bertingkat ke bawah empat lantai dengan luas total 55.201 meter persegi. Sesuai rencana, gedung parkir ini akan menampung 1.369 mobil, 61 bus sedang dan lima bus besar.

Gedung parkir ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul pada saat upacara peribadatan atau pada masa puncak kedatangan wisatawan yang berdampak pada kemacetan akibat banyaknya kendaraan umum maupun pribadi yang datang. Kemacetan yang terjadi pada lokasi eksisting untuk menuju atau meninggalkan kawasan Pura Besakih dapat mencapai puluhan kilometer.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan tidak hanya tempat ibadah kaum Muslim, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu yang menjadi perhatian dari Kementerian PUPR.

“Rencana pembangunan penataan kawasan suci Pura Besakih ini akan dilakukan selama dua tahun dari 2021 hingga 2022 dengan metode design and build. Ground breaking akan dilakukan pada pertengahan tahun 2021 ini,” ujar Diana.

Sementara itu Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Boby Ali Azhari mengatakan proses perencanaan hingga pelaksanaan Pura Besakih akan menggunakan building information modelling (BIM). “Penggunaan BIM untuk memudahkan apabila ada perubahan-perubahan yang terjadi,” kata Boby.

ANTARA

Baca juga: Menteri PUPR: Kawasan Pura Besakih Bali Ditata pada 2021, Total Biaya Rp 1 T

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus