Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ramai-ramai Tanpa Sambungan

Industri pipa tanpa sambungan (seamless) tumbuh subur. muncul PT Hymindo Petromas Utama di Batam, memproduksi seamless, dengan investasi Rp 1,5 milyar untuk pabrik dengan kapasitas 10.000 ton per tahun.

27 Agustus 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INDUSTRI pipa tanpa sambungan (seamless) tampaknya tumbuh subur. Tiga pabrik penguliran pipa di Batam, yang beroperasi sejak 1983, sudah menghasilkan 170 ribu ton setahun. Untuk kebutuhan dalam negeri terpakai 120 ribu ton, selebihnya diekspor. Tapi dunia minyak masih lesu, sehingga pengeboran yang butuh pipa-pipa tanpa sambungan itu pun kurang bergairah. Akibatnya, "Permintaan seamless turun drastis, hingga kapasitas produksi kami kurangi sampai 30%," ujar Dali Sofari, Presiden Direktur PT Citra Tubindo. Padahal, perusahaan ini sempat memanfaatkan kapasitas terpisangnya -- 70 ribu ton setahun. Dua perusahaan lainnya di Batam, PT Purna Bina Nusa yang berkapasitas produksi 80 ribu ton, dan PT Patraindo yang berkapasitas 20 ribu ton setahun, juga mengalami nasib serupa. Agak mengherankan bila, dalam suasana seperti itu, muncul PT Hymindo Petromas Utama, yang juga memproduksi seamless. Peresmian 9 Agustus lalu di Batam oleh Eman Yogasara, Dirjen Industri Mesin dan Logam Dasar, yang mewakili Menteri Perindustrian Hartarto. Apa masih menguntungkan? "Kami memang tidak mengharapkan keuntungan terlebih dulu, karena minyak memang sedang jelek sekarang ini," kata Ibnu Sutowo Presiden Komisaris Hymindo. Pokoknya investasi sudah menelan sekitar Rp 1,5 milyar untuk pabrik yang berkapasitas 10 ribu ton per tahun. "Diharapkan dalam lima tahun mendatang break even point dapat dicapai," tambah Frans Witono, salah seorang direktur Hymindo. Ternyata, bagi Hymindo yang menyandang lisensi Hydril dari Amerika Serikat, pasaran seamless cukup mapan. Sejak dioperasikan November tahun silam, Hymindo telah memasok ke enam perusahaan minyak asing yang beroperasi di Indonesia: Huffco, Hudbay, Union Texas, Deminex, Elf Aquintaine, Conoco, dan Unocal. Contohnya, Huffco telah memesan hampir 1.500 ton pipa buatan Hymindo tahun ini. Mengenai harga jual, "Kami mengikuti standar yang telah ditetapkan Hydril," ujar Budi Setianto, plan manager Hymindo. Harga itu berkisar antara 40 dolar dan 300 dolar AS per pipa, tergantung ukurannya. Memang agak mahal karena, menurut Frans, biaya lisensinya saja 25% dari ongkos produksi. Kehadiaran Hymindo, rupanya, tak membuat kecut ketiga produsen lainnya. Menurut Dali, spesifikasi seamless-nya berbeda-beda. Apalagi, "Persaingan di antara kami bisa diatasi," kata Dali. Tapi ganjalan bukan tidak ada. Empat tahun lalu telah berdiri PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (SPIJ) yang sampai kini belum berproduksi. Lho? Kabarnya, SPIJ juga akan membuat pipa baja tanpa sambungan, yang berkapasitas 300 ribu ton setahun, di Cilegon. Padahal, SPIJ, sebagai industri hulu, semula akan memproduksi pipa setengah jadi, seperti yang selama ini masih diimpor kalangan pengusaha di Batam. Investasinya kira-kira 600 juta dolar AS. Tapi kemudian SPIJ membuat pabrik pipa tanpa sambungan lebih dulu -- hanya dengan dana 344 juta dolar AS. Benarkah? "Belum tentu. Kita tunggu saja nanti hasil penelitian masalah ini dari pemerintah," ujar A.R. Ramly, bekas Direktur Utama Pertamina, ketika serah terima pekan lalu. Pertamina memang punya andil 30% pada SPIJ itu. Saham terbesar dipegang Bakrie Brothers (37%), selebihnya, Krakatau Steel 10%, APPI 20%, dan Encona (3%). Persoalan ini memang masih menggantung. Menurut Djoemardi Djoekardi, staf utama Dirut Pertamina, proyek SPIJ yang bergeser haluan itu dinilainya tak ekonomis. "Secara pribadi, saya menganggap biaya yang besar itu belum ada gunanya. 'Kan kita juga sudah punya yang di Batam itu," katanya. Maksudnya PT Purna Bina Nusa. Jadi, belum cukupkah? Suhardjo Hs, Moebanoe Moera, Linda Djalil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus