Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.Co, Jakarta - Hingga akhir Desember 2019, proyek reaktivasi rel kereta dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut di Jawa Barat masih mencapai 68,2 persen. Pembangunan rel sepanjang 19 kilometer ini molor dari target semula yaitu akhir 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini ialah pemasangan rel dan persinyalan di sekitar Kota Garut," kata Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Yuskal Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yuskal pun mengatakan, keseluruhan pengerjaan trek dan sinyal ini ditargetkan bisa benar-benar rampung Februari 2020. Sehingga setelah itu, kereta api dari Jakarta langsung menuju Garut dapat dioperasikan, yang selama ini hanya sampai Stasiun Cibatu.
Selain itu, kata dia, PT KAI saat ini juga sedang melakukan pengembangan di jalur tersebut. Di antaranya seperti pembangunan Masjid Cibatu, serta pengembangan bangunan lama Stasiun Cibatu dan Garut.
Proyek ini adalah satu dari empat proyek reaktivasi rel kereta yang dilakukan Kementerian Perhubungan dan PT KAI di Jawa Barat. Setelah rel Cibatu-Garut, pengerjaan akan dilanjutkan hingga Stasiun Cikajang yang telah ditutup sejak 1982.
Adapun tiga reaktivasi lainnya yaitu pertama, Banjar-Pangandaran, Rancaekek-Tanjungsari, dan Bandung-Ciwidey. Selain keempat rel kereta ini, ada satu lagi proyek reaktivasi yang telah berlangsung saat ini di Jawa Barat, yaitu rel dari Stasiun Padalarang, Bandung menuju Stasiun Ciranjang, Cianjur.