Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar probiotik dan prebiotik? Probiotik dan prebiotik merupakan dua hal penting bagi kesehatan usus. Keduanya berperan dalam menjaga sistem pencernaan agar bekerja dengan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Probiotik adalah bakteri hidup yang ditemukan dalam makanan atau suplemen tertentu. Sementara itu prebiotik adalah zat yang berasal dari jenis karbohidrat, terutama pada sumber serta. Prebiotik tak dapat dicerna oleh manusia. Bakteri menguntungkan di usus akan memakan serat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Probiotik dan prebiotik tersedia melalui suplemen dan makanan. Asupan yang cukup dari keduanya dapat mendukung kesehatan dan fungsi pencernaan, sistem kekebalan tubuh, penyerapan nutrisi, dan manfaat lainnya.
Probiotik
Situs Itjen Kemdikbud menyebutkan, probiotik dapat membantu menyeimbangkan mikrobiota di dalam usus. Bila ingin menyimpan makanan yang mengandung bakteri probiotik, haruslah disimpan dalam suhu yang sesuai. Hal ini sebab bakteri tersebut harus dipastikan tetap dalam keadaan hidup.
Penelitian sudah dilakukan untuk membuktikan dampak konsumsi probiotik terhadap penderita penyakit gastrointestinal seperti sindrom iritasi usus besar, gangguan pencernaan, penyakit radang usus, diare. Kemudian juga pada penderita alergi seperti dermatitis atopik.
Tak hanya itu, situs Itjen Kemdikbud juga menuliskan bahwa sudah ada pula penelitian yang membuktikan efektivitas probiotik untuk mengobati obesitas, sindrom resistensi insulin, diabetes tipe 2, serta penyakit hati berlemak non-alkohol. Tak sampai di sana, probiotik juga terbukti berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Namun, sumber asupan probiotik juga harus diperhatikan. Pastikan sumber tersebut merupakan produk non-pasteurisasi. Sebab, proses pemanasan dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri probiotik. Melansir laman Healthline, probiotik terdapat pada banyak makanan fermentasi seperti yogurt, asinan, dan tempe.
Prebiotik
Meskipun kebanyakan serat mengandung prebiotik, namun semua serat bukan berarti prebiotik. Begitu pula sebaliknya, semua prebiotik bukanlah serat. Akan tetapi, keduanya sama-sama tak dapat dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia. Serat dan prebiotik difermentasi dan dicerna oleh mikrobiota di bagian usus.
Fungsi utama dari prebiotik adalah merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik di saluran pencernaan. Tepatnya seperti bakteri-bakteri yang membawa manfaat baik bagi inangnya melalui fermentasi serat, sehingga terbentuklah asam lemak rantai pendek. Namanya asam butirat, perannya aktif dalam menghambat perkembangan patogen.
Di samping itu, prebiotik juga berperan dalam menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) darah, menstimulasi sistem imunologi, dan meningkatkan daya serap kalsium. Lalu, juga berperan dalam menjaga nilai pH pada usus, anti-inflamatori dalam usus besar, dan meminimalisir gejala tukak lambung dan mikosis vagina.
Prebiotik hadir dalam makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian. Bisa pula didapat dari bawang putih mentah, bombai, daun bawang, asparagus, dan rumput laut.
ANNISA FEBIOLA
Baca juga: Aneka Makanan Sumber Probiotik Selain Yogurt