Sari husada akuisisi sugizindo

MENGAKUISISI perusahaan sejenis, tampaknya, sudah merupakan kiat ampuh untuk menghadapi pesaing. Cara ini ditempuh PT Sari Husada, produsen susu dan makanan. Awal Mei lalu, manajemennya sepakat membeli 100% saham PT Sugizindo dari pemilik lama, PT Tigaraksa Satria. Jumlah yang dibayarkan untuk mengakuisisi 6.750 lembar saham mencapai Rp 28,35 miliar. Bagi PT Sari Husada, agaknya, akan banyak keuntungan dapat diraih. Dengan akuisi tersebut, Sari Husada, yang selama ini menguasai 50% pasar produk susu bayi, jelas akan lebih mudah memekarkan usahanya. Selama ini, dengan lahan hanya 2 ha, produsen susu SGM ini mengalami kesulitan untuk mengembangkan lahan pabrik dan kapasitas produksinya. Tahun 1992, total produksi Sari Husada mencapai 9,6 ribu ton per tahun. Setelah akuisisi, kapasitas produksinya diperkirakan akan bertambah 578 ton menjadi 10 ribu ton lebih setahun. "Teknologi yang dimiliki Sugizindo tak kalah canggihnya dengan milik Sari Husada," kata Dwiyanto Siswosumarto, Dirut PT Sari Husada. Lebih penting lagi adalah, untuk akuisisi ini tampaknya Sari Husada tak akan terlalu merogoh kocek. Maklum, dari tujuh juta lembar saham PT Sari Husada, 68,6% ternyata dimiliki oleh PT Tigaraksa Satria. Selebihnya dikuasai oleh publik (26,31%) dan PT Indosuez Asia Inv. Services Ltd. (5% lebih). Jadi, keluar kantung kiri, masuk kantung kanan.