Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sekitar utang astra

Sejumlah lembaga keuangan dalam dan luar negeri diberitakan memberi pinjaman kepada astra. william terus menggadaikan sahamnya?

18 Juli 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK Bank Summa dikabarkan goyah dua tahun lalu, cerita tentang Astra mencari utang tersiar berulang-ulang. Berita paling hangat adalah utang Astra kepada Bank Eksim dan Bapindo, awal tahun ini. Dengan jaminan saham milik William Soeryadjaya, Astra mendapat dana segar Rp 250 milyar dari dua bank Pemerintah ini. Kemudian, masih dengan jaminan saham, Astra mendapat pinjaman Rp 200 milyar dari Danamon. "Benar, kami telah memberikan pinjaman ke salah satu anak perusahaanAstra," kata seorang bankir. Ia pun memastikan bahwa saham Astra yang dijaminkan ke banknya dihargai Rp 5 ribu per lembar. Pekan ini ada cerita baru. Cerita lokal menyangkut Bank Dagang Negara (BDN). Bank milik Pemerintah ini konon memberi pinjaman Rp 200 milyar kepada Astra.Dan seperti yang sudah-sudah, untuk itu William menjaminkan 50 juta sahamnya dengan harga Rp 4 ribu per lembar. Masalahnya kini, apakah pinjaman itu sudah terjadi atau belum. Sumber di BDN menyangkal isu itu. "Tidak betul. Dari mana kalian dengar kabar itu," usutsumber di BDN dalam nada gencar. Ditambahkannya, dari sederet saham yang dibeli BDN hingga kini tidak selembar pun atas nama Astra. Bahkan ia menegaskan, sahamsaham yang sudah telanjur dibeli harus segera dijual, palinglambat September 1993. Tapi katakanlah William memperoleh pinjaman dengan menggadaikan saham keluarga Soeryadjaya di Astra, nah, berapa kira-kira saham mereka yang tersisa?Beberapa sumber menyebutkan, saham Astra yang di tangan William ditaksir 60 juta lembar saham. Perhitungannya, dari 240 juta lembar saham Astra International, 30 juta lembar dijual kepada masyarakat lewat Bursa EfekJakarta, sedangkan 150 juta lembar telah digunakan untuk mendapat pinjaman dari sejumlah bank. Lalu berita dari Hong Kong menyebutkan, Astra berutang kepada sejumlah bank di sana sebesar US# 100 juta (sekitar Rp 200 milyar). Barcklays Bank cabangHong Kong bertindak sebagai koordinator dan sekaligus agen pinjaman tersebut. Menurut Business Times pekan lalu, pinjaman berbentuk discount bearer notesitu akan jatuh tempo dalam waktu 1-3 bulan. Namun, jika dipandang perlu, pinjaman bisa diperpanjang hingga satu tahun. Sumber-sumber perbankan Business Times mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Astra secara keseluruhan. Selama 18bulan terakhir pinjaman Astra kepada lembaga keuangan dalam dan luar negeri mencapai US# 300 juta atau Rp 600 milyar. Berbagai utang itu sebagian besar mengalir melalui dua tiangnya, yakni PT Nasional Astra Motor (yang memproduksi mobil Toyota) dan PT Federal Motor (pengimpor dan pemasok sepeda motor Honda). Namun berita itu tidak berumur panjang. Dalam harian Jakarta Post Senin kemarin, pihak Astra International membantah bahwa Astra telah mendapat pinjaman baru dari Barklays Bank Hong Kong. Menurut Corporate Finance Division Astra International, Eri Reksoprodjo, pinjaman yang diberitakan Business Times itu adalah pinjaman Astra Juni tiga tahun lalu. Dan pinjaman yang jatuh tempoJuni tahun ini, berbentuk note issuance facility dikenal dengan nama EuroNotes Issuance Facility (NIF). Nah, untuk menggantikan pinjaman yang sudah jatuh tempo itu, bulan ini Astra memberi mandat kepada Barklays Bank mengatur pinjaman masih dalam bentuk NIF yang tidak mengikat (uncommitted). Jumlahnya kurang dari US# 100 juta," kata Eri. Sedangkan soal pinjaman dari BDN, tak seorangpun yang tahu. "Saya masih menunggu pak Edwin Soeryadjaya," kata Aminuddin, Humas Astra International. Bambang Aji dan Liston Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus