Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Anggito Abimanyu resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Selasa, 4 Februari 2025. Pengukuhan Anggito dihadiri beberapa tokoh seperti Wakil Presiden ke-11 RI Boediono dan Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidatonya, Wakil Sri Mulyani Indrawati itu menyampaikan pemikiran ekonomi syariah. "Ekonomi syariah memperkuat dan menyempurnakan mimpi peradaban manusia terhadap sebuah sistem ekonomi yang adil, non-eksploitatif, bebas riba, dan memanen keberkahan dari Sang Maha Pencipta," ujar Anggito seperti dikutip lewat pernyataan resmi, Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggito juga berbagi pengalaman pribadinya sebagai anak yang terlahir di keluarga akademikus. Ayahnya sempat menjadi dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Sedangkan ibunya adalah pendidik paruh waktu dan ibu rumah tangga.
Meski demikian, ia sempat dilarang orang tua untuk masuk jurusan IPS karena dianggap sebagai jurusan yang kurang menjanjikan. Karena tak ingin mengecewakan orang tuanya Anggito memilih masuk jurusan IPA. Kemudian semasa kuliah berbelok ke Fakultas Ekonomi dan memilih jurusan Ekonomi Pertanian yang disebutnya sebagai langkah kompromi.
Lulus dari UGM, Anggito sempat mengabdi pada Profesor Soemitro Djojohadikusumo yang juga ayah Prabowo Subianto. Anggito menjadi asisten peneliti di lembaga think-tank kebijakan ekonomi yang dipimpin Soemitro.
“Pemikiran-pemikiran beliau mengenai deregulasi, industrialisasi, disiplin fiskal, dan kebocoran anggaran menjadi narasi yang menempel hingga kini,” ucap Anggito mengenang sosok ayah dari Presiden Indonesia ke-8 itu.
Dia sempat melanjutkan studi di University of Pennsylvania di kota Philadelphia di Amerika Serikat. Lalu mengabdikan diri sebagai dosen di almamater Fakultas Ekonomi UGM.
Anggito mulai meniti karir di Kementerian Keuangan sebagai birokrat pada 2000 hingga 2010. Menurut dia perbaikan kementerian terus dilanjutkan di bawah kepemimpinan Sri Mulyani. “Setelah lebih 10 tahun meninggalkan Kemenkeu dan kembali lagi pada tahun 2024 saya merasakan lompatan perubahan yang luar biasa,” ujarnya.
Pilihan Editor: Hashim: Anggito Abimanyu akan Menjadi Menteri Penerimaan Negara