Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGN mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk pada semester I tahun 2022 sebesar US$ 238,6 juta. Angka tersebut setara dengan Rp 3,45 triliun bila menggunakan asumsi kurs Rp 14.450 per dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun lalu saat laba PGN mencapai US$ 196,5 juta, artinya kinerja keuangan perseroan melanjutkan tren positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun pertumbuhan laba bersih itu berasal dari pendapatan sebesar US$ 1.740,2 juta, laba bruto US$ 420,9 juta, laba operasi US$ 339,8 juta, dan EBITDA US$ 660,2 juta.
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto menjelaskan, kinerja positif tersebut adalah buah dari upaya strategis perseroan dan pemulihan kinerja operasional yang berhasil. Kinerja volume niaga gas mencapai 930 BBTUD termasuk kontribusi dari volume terminal usage agreement, atau naik 4,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Sedangkan volume transmisi sebesar 1.358 MMSCFD, atau naik sebesar 0,8 persen dibandingkan periode sama 2021," kata Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
Ia menyebutkan, sisi upstream memberikan kontribusi dengan adanya peningkatan volume lifting minyak dan gas selama semester I 2022 menjadi 28.792 BOEPD dari 21.610 BOEPD serta adanya kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).
Pencapaian kinerja transportasi minyak pun menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 27.289 BOEPD dari sebelumnya 9.321 BOEPD. Begitu juga kinerja pemrosesan elpiji yang mencapai 140 ton per hari dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar 114 ton per hari.
Sementara dari sisi pertumbuhan pelanggan, kata Haryo, terjadi peningkatan menjadi total 759.371 pelanggan. Angka itu terdiri dari 754.998 rumah tangga, 2.504 industri dan komersial, serta 1.869 pelanggan kecil.
Di masa mendatang, kata Haryo, PGN tersebut bdalam perannya sebagai Subholding Gas secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional. "Selain itu, PGN fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan."
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.